KEDIRI, mediabrantas.id – Bupati Kediri, H. Hanindhito Himawan Pramana, SH, menantang adu gagasan dengan pembuat program dana 3 – 5 juta per RT dan untuk Dusun 300 – 500 juta per tahun, yang dilontarkan oleh pasangan bakal calon bupati (bacabup), H. Deny Widyanarko dan Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I.
Bupati yang akrab disapa Mas Dhito, sekaligus bacabup Petahana dalam Pilkada serentak 2024 ini menilai bahwa program tersebut tidak realistis, karena APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) Kabupaten Kediri tidak mencukupi untuk melaksanakannya.
Ungkapan itu disampaikan Mas Dhito saat menjawab pertanyaan salah satu peserta dalam kegiatan Fasilitasi Pelaksanaan Tugas, Fungsi dan Kewajiban Lembaga Kemasyarakatan di Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, yang dilaksanakan di Balai Desa Batuaji, Sabtu, 14 September 2024.
Saat itu, Riza Anas, Ketua RT.04 RW.01 Dusun Ringinrejo, Desa Ringinrejo menanyakan kenapa Mas Dhito tidak membuat program dana 3-5 juta per RT per tahun. Mendapat pertanyaan semacam itu, Bacabup incumbent ini mengaku tidak membuat seperti itu, karena menurutnya tidak mungkin dilaksanakan di Kabupaten Kediri.
”Tidak saya buat program itu, itu bohong, itu program bohong. Kenapa saya bilang bohong, kita hitung sama-sama ya Mas, 300 juta sampai 500 juta per dusun. Jumlah dusun di Kabupaten Kediri berapa, 1370 sekian. Sehingga 300 juta dikalikan 1370 ketemu angka Rp 354 miliyar/tahun,” katanya.
Lebih lanjut Mas Dhito menyebutkan, APBD Kabupaten Kediri mencapai Rp.3,6 triliyun, sedangkan untuk gaji PNS di Kabupaten Kediri sebesar 900 milyar.
”Saya berani adu gagasan dengan orang yang membuat program itu. Sedangkan 3-5 juta per tahun per RT dan 300-500 juta per tahun, total anggaran untuk Dusun dan RT sekitar 400 juta. Kalau saya punya uang Rp.400 milyar, stadion sudah selesai Mas dalam satu tahun. Stadion itu habisnya 30,3 milyar ditambah 154.milyar. tidak itu saja dengan uang 400 M, semua jalan di Kabupaten Kediri saya bangun hotmix semua,” jelasnya. (Zainal)