PROBOLINGGO | optimistv.co.id – Indonesia merupakan Negeri yang dilimpahi dengan kekayaan alam dan budaya, salah satunya kekayaan Indonesia termasyhur adalah batik.
Kekayaan yang dimiliki Indonesia tentang batik ditangkap dan diapresiasi oleh sekolah Madarasah Tsanawiyah (MTS) Negeri Probolinggo dimana salah satu Mata pelajaran Batik masuk dalam kurikulun pembelajaran.
Kain yang dibuat dengan motif unik ini telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia sejak tahun 2009 seperti yang disampaikan Drs. Tawim.
“MTs Negeri Probolinggo merupakan Madarasah Negeri dibawah naungan Kementrian Agama Kab. Probolinggo yang di proyeksikan menjadi sekolah unggulan. Hal ini tidak terlepas dari prestasi yang bagus dengan nilai akriditasi Nasional 93 dengan akriditasi A,” ujar Drs. Tawim.
Dengan proyeksi menjadi sekolah unggulan, MTsN Probolinggo mencoba menggalih serta mengembangkan potensi seni dan budaya nusantara yang dapat dikembangkan dan diajarkan kepada siswa,dan seni dan budaya yang memilki prospek kedepan adalah batik.

“Dengan jumlah siswa sebanyak 982 siswa, MTsN Probolinggo memiliki potensi untuk mengembangkan batik, karena dalam praktek menjadikan kain yang di ukir menajdi batik dikerjakan dengan berkelompok, seperti satu kelas dapat dibentuk dalam beberapa kelompok dan hal itu juga juga menjadi pelajaran para siswa bagaimana bekerja dalam berkelompok,” ujarnya.
Menjawab pertanyaan Media Optimis apa tujuan sekolah memperkenalkan batik terhadap siswanya, kepala sekolah ini menyampaikan dengan bimbingan seorang guru bidang seni dan budaya diharapkan agar para siswanya mengerti, memahami bahkann mempraktekkan tentang seni dan budaya tentang batik siswa bukan hanya secara belajar teori saja tetapi para siswa mempraktekan di lapangan serta praktek tetang bekerja sama secara kelompok mulai dari perencanaan.
Mulai dadi desain, membuat pola sampai mengerjakannya dan siswa tidak mengerjakan didalam kelas tetapi diluar kelas.

“Kendala dari program ini adalah tentang pendanaan, biaya untuk program ini tidak sedikit propertinya, seperti kompor, alat-alat membatiknya, kainnya dibutuhkan dana yang tidak kecil dan dana batik disini semuanya dari Dana Bos jadi semuanya serba terbatas, sedangkan hasil Batiknya sementara ini hanya sebagai koleksi sekolah saja,” ujar Drs. Tawim
Namun Drs Tawim kepala sekolah ini merasa bersyukur lembaga yang dipimpinnya ini bukan saja memiliki program pembelajaran batik saja namun, MTsn ini mampu mengukir banyak prestasi baik di bidang kurikulum tentang IPTEK di bidang Olahraga seperti sepak bola MTsN Probolinggo baru saja menyabet Juara 1 kompetisi sepak bola tingkat SLTP se-Kota Probolinggo.
“Mudah-mudahan dengan predikat sekolah unggulan MTsN Probolinggo mampu mancapai harapan kita semua,” tutup Drs. Tawim.
Reporter : Nanang