MAGETAN, optimistv.co.id – Pelestarian seni budaya merupakan tanggung jawab bersama agar tidak semakin tergerus dan tenggelam oleh perkembangan global serta masuknya arus budaya asing yang semakin santer merangsek ke dalam kehidupan masyarakat.
Pandangan tersebut diungkapkan Munirul Ichwan, Kepala Desa Bungkuk kecamatan Parang Magetan kepada optimistv.co.id terkait gelaran wayang kulit di desanya, Sabtu (15/10) malam.
Di ungkapkannya pula bahwa Pemerintah Desa Bungkuk sangat mendukung atas digelarnya seni wayang kulit oleh Komunitas Pelestari Seni Budaya Nasional (KPSBN) dan Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) Magetan tersebut,
“Kami sangat menyambut baik atas gelaran wayang kulit yang di adakan, moment ini nantinya juga bisa lebih membangun kecintaan masyarakat desa Bungkuk kepada seni budaya bangsa dan juga menumbuhkan kepedulian untuk turut berperan di dalam nguri uri seni budaya wayang kulit ini”, katanya.
Masih menurutnya bahwa wayang kulit juga sangat penting diperkenalkan lebih mendalam kepada para generasi muda, karena terdapat banyak makna yang bisa digali sebagai salah satu ajang pendidikan karakter generasi muda sebagai bekal kehidupan dimasa datang.
“Banyak yang bisa kita pelajari dari pertunjukan wayang kulit, selain sebagai hiburan juga melahirkan makna yang sangat kompleks dalam kehidupan dimasyarakat.
Dan saya rasa generasi muda juga akan mendapatkan pembelajaran melalui makna yang tersirat di dalamnya,” ujar Munirul menjelaskan.
Sementara dalam sambutannya di depan seluruh jajaran Forkopimca Parang dan semua tamu undangan yang hadir, Kepala Desa Bungkuk menyampaikan harapannya kedepan untuk bisa mengagendakan event wayang kulit ditahun tahun berikutnya.
“Kalau kita melihat dari antusiasme masyarakat seperti ini, Insya Allah kedepannya wayang kulit akan di laksanakan tiap tahun didesa bungkuk, untuk itu kami mohon doanya”, katanya di pdepan masyarakat dan tamu undangan yang hadir.
Sebagaimana diketahui, bahwa pertunjukan wayang kulit dengan lakon “Parikesit Jumeneng Ratu” di desa Bungkuk oleh dalang Ki Gurit Jamalludin tersebut,
merupakan pertunjukan ke-9 dari 21 titik penyelenggaraan yang dijadwal KSBN dan PEPADI di wilayah kabupaten Magetan.
Reporter : Bambang