Trenggalek (Optimis) – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek, Novita Hardini, SE., manfaatkan kegiatan Safari Ramadhan untuk upaya mencegah stunting. Dalam hal ini, Novita, berbagi tips memasak Tiwul menjadi kue brownis, dengan harapan menjadikan bahan makanan tersebut menjadi asupan gizi yang disukai anak.
Menurutnya, “bukan zamannya sekarang makan itu pokok asal kenyang,” ucapnya saat melakukan demo masak dalam kegiatan Safari Ramadhan, Senin (18/4/2022).
Anak anak biasanya pilih-pilih makanan, “Ini menjadikan tantangan para orang tua untuk kreatif mengolah makanan sehingga bergizi dan disukai anak,” sambungnya.
Kemudian, merangsang para orang tua untuk bisa mengkreasikan makanan agar anak suka dan mau makan, Ketua TP PKK menggagas program SMS (Sareng Masak Sama) Bu Novita saat Safari Ramadhan.
Selanjutnya, tiwul dipilih karena bahan makanan yang berasal dari singkong ini selain murah, banyak dijumpai di Kabupaten Trenggalek, karena memang, Tiwul menjadi salah satu makanan pokok masyarakat di Trenggalek selain beras. Agar bergizi dan lebih disukai tentunya perlu dikreasikan seperti menjadi kue Brownis Tiwul.
Lebih lanjut, Penjabat Sekda Trenggalek, Dr. Andriyanto, SH., M.Kes., yang turut hadir mendampingi Novita Hardini dalam kegiatan Safari Ramadhan, sangat mendukung Ketua Tim Penggerak PKK Trenggalek dalam upaya mencegah Stunting melalui SMS Bu Novita. Menurutnya mencegah stunting harus banyak makan dan cukup asupan gizi.
“Dalam Tiwul ada kandungan kabohidrat yang baik untuk mencegah gangguan pencernaan. Lebih baik lagi ada unsur ikan ikanan, yang mengandung zink. Karena ini memang berfungsi untuk membantu pertumbuhan,” jelasnya.
Dia menjelaskan kenapa stunting harus dicegah, “tubuh pendek berpengaruh pada perkembangan otak, selain itu anak stunting beresiko terjangkit penyakit degeneratif pada usia tertentu dan ini alasan kenapa stunting perlu dicegah,” tutupnya.
Reporter : Hardi/Mar’atus
