Optimalkan Fungsi LPM Lewat Pembinaan, DKPP Kabupaten Madiun Wujudkan Ketahanan Pangan

MADIUN, mediabrantas.id – Pembinaan kelompok lumbung pangan masyarakat dalam upaya meningkatkan pengelolaan lumbung dan modal lumbung melalui usaha ekonomi produktif diselenggarakan Dinas Ketananan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, di Omah Idjo Caruban, Selasa 5 September 2023.

Pembinaan kelompok lumbung pangan di Omah Idjo Caruban

Selain rembuk tani juga mensosialisasikan lumbung pangan masyarakat bentuk dan programnya, hadir dalam acara tersebut kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun Tjahjo Sukmono Djati, SE, MM, beserta staf, nara sumber Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Sepi Imam R. S.Pt, nara sumber Perum Sub Bulog Cabang Madiun, Febrika Riskanjaya, yang diundang total dari kemarin sampai besuk 10 kelompok lumbung pangan masyarakat ( LPM) .Ada tiga titik lokasi pembinaan kelompok lumbung pangan masyarakat, di Omah Idjo Caruban 4 LPM, di RM Srititi Jiwan 3 LPM dan di I-Club Madiun 2 LPM.

 

Pembinaan kelompok lumbung pangan di Omah Idjo Caruban

Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, Tjahjo Sukmono Djati, SE, MM mengatakan harapanya dengan adanya program penguatan lumbung, baik dari segi usaha ekonomi produktifitasnya, misalkan simpan pinjam atau penjualan pihak ketiga, yang kedua tehnik penguatan dari segi pengurusan, misalkan tambahan pengetahuan bagaimana meletakkan sebuah gabah.

Baca Juga:  Wali Kota Kediri Salurkan Bantuan Sosial Santunan Kematian dan Kartu KIS

“Untuk undangan 10 kelompok lumbung pangan tersebar di empat kecamatan, antara lain Kecamatan Pilangkenceng, Saradan, Geger dan Sawahan, tiap tahun kita adakan pertemuan,” kata Tjahjo Sukmono Djati, Selasa 5 September 2023.

Ia menambahkan di Kabupaten Madiun ada 149 lumbung, sebelum melaksanakan pemberian, seperti ini, didahului monitoring ke lapangan, bagaimana lumbung ini keaktifannya, baru kita data setelah itu kita laksanakan.

“Narasumber dari Bulog masalah mengatur stok gabah, kedua menjadi peluang peserta yang ingin melaksanakan mitra dengan Bulog, penjualan gabah bagaimana, kalau sulit menjual pihak ketiga atau yang laiinya, Bulog siap, salah satu pasar penyaluran/penjual gabah,” terang Tjahjo.

Saat memberi pembinaan kelompok lumbung pangan, Kabid keserdiaan dan distribusi pangan, Tjahjo Sukmono Djati, SE, MM

Lebih lanjut, Tjahjo Sukmono Djati menambahkan untuk nara sumber Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun terkait penguatan kelembagaan, sudah saatnya anggota petani Poktan (kelompok tani) itu menyimpan hasil padinya dilumbung Desa sehingga terjadi paceklik mereka tidak kebinggungan, masih ada simpanan padi di lumbung, kedua mungkin gabah yang disimpan bisa dipinjam orang lain, misalkan dijual kembali, untuk pupuk dan bibit.

Baca Juga:  Kapolsek Bersama Forkopimcam Saronggi Lakukan Pengecekan Beras di Gudang Supplier CV. Sri Rejeki Putra

“Kegiatan lumbung bersifat sosial tapi agak besar manfaatnya bagi petani,” tegasnya.

Masih menurut Tjahjo Sukmono Djati, kalau lumbung itu yang sudah bermitra pengilingan Sri Sedana di Dusun Panggung, Desa Dagangan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun sudah berjalan dua tahun.

“Keuntunganya lumbung, satu pasar sudah jelas, dua dari pihak penggilingan mau menaikan harga diatas pasar sebesar Rp 50 sampai Rp 100 per kilo gramnya,” imbuhnya.

Kabid Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Tjahjo Sukmono Djati SE, MM saat memberi arahan kelompok LPM di I-Club Madiun

Berharap, seperti itu tujuan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun yaitu dari hulu ke hilir ada kemitraan, misalkan Poktan menyimpan gabahnya dilumbung diterima pengilingan, jadi penggilingan padi nanti hasil pemasaran difasilitasi pemerintah daerah.

“Di tahun 2023 kita beri bantuan ketiga lumbung, kita nilai bagus antara lain Gemarang, Saradan, Sawahan, ketiga lumbung kita nilai bagus, kita monitor, baru diberikan bantuan gabah,” ujar Tjahjo.

Menurutnya, tidak semata-mata kita beri bantuan tidak, kita monitor, kita nilai masuk katagori bagus, baru ikutkan pembinaan, setelah pembinaan baru diberi stimulan gabah.

“Sudah ada bantuan, sudah bergerak, tapi belum dikembangkan ke mitra lain, misalkan ke penggilingan, tetapi simpan pinjam manfaat lumbung padi Desa sangat besar,” tuturnya.

Baca Juga:  Bupati Jombang dan Bea Cukai Kediri Sosialisasi Peraturan Perundangan Cukai Bagi PKL

Kendala dilapangan, kata Kepala Bidang Ketersediaan dan Distribusi Pangan, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Madiun, secara global diperlukan refilitasi perbaikan baik dari segi pengurusnya dari segi usaha simpan pinjam perlu direfilitasi. Refikitasi tidak selalu menuju perolehanya tetapi sistem kerjanya.

“Kita ingin menekan hasil panen kita keluar Kabupaten Madiun, ingin berusaha dari hulu ke hilirnya padi milik Kabupaten Madiun dinikmati masyarakat Kabupaten Madiun, selebihnya boleh ke daerah lain, tidak bisa Dinas bergerak sendiri, tetapi keaktifannya Dinas harus diimbangi keaktifan pengurus lumbung Desa, saling membantu terwujudnya lumbung pangan yang mandiri,” ungkap Tjahjo Sukmono Djati.

Diharapkan dengan adanya pengembangan lumbung pangan masyarakat (LPM) yang baik dapat mengeluarkan output : tersalur termanfaatkanya dana bantuan pemerintah, tersedianya cadangan pangan masyarakat dan berjalannya kegiatan usaha ekonomi produktif kelompok lumbung pangan masyarakat ( LPM) yang selanjutnya berdampak pada tercukupinya kebutuhan pangan anggota kelompok sepanjang waktu serta meningkatkannya pendapatan anggota lumbung pangan masyarakat. (Adv/ Sugeng Rudianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *