PAITON | optimistv.co.id – Pasar Paiton Kecamatan Paiton Kabupaten Probolinggo mulai menerapkan pasar online berbasis digitalisasi melalui kerja sama antara Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Probolinggo dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI) Cabang Probolinggo.
Dengan penerapan pasar digital ini, maka produk-produk pedagang Pasar Paiton bisa dipasarkan secara lebih luas lagi. Sebab semua produk tersebut sudah bisa dilihat melalui aplikasi pasar.id yang difasilitasi oleh BRI Cabang Probolinggo.
Untuk mengetahui perkembangan pasar.id tersebut, BRI Cabang Probolinggo bersama Disperindag Kabupaten Probolinggo dan PT POMI-Paiton Energy melakukan koordinasi di Pasar Paiton, Senin (4/4/2022).
Kegiatan ini dihadiri oleh Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Moh. Natsir, Pimpinan BRI Cabang Probolinggo Farida Budi Wijayanti, Corporate Social Responsibility (CSR) PT POMI-Paiton Energy, Kepala Unit BRI Paiton Didik Rusdiyanto dan Kepala Pasar Paiton Murtade.
Kepala Pasar Paiton Murtade menyambut baik penerapan pasar id berbasis digitalisasi teknologi di Pasar Paiton. Sebab dengan pasar online ini maka semua produk dari pedagang bisa diakses lebih luas sehingga pemasarannya juga semakin meningkat.
“Dengan pasar id, maka secara otomatis Pasar Paiton sudah siap untuk menyambut pembeli-pembeli secara online. Oleh karena itu, kami meminta kepada para pedagang agar senantiasa mengupdate barang dagangannya,” ungkapnya.
Untuk pasar id ini jelas Murtade, semua kebutuhannya difasilitasi secara penuh oleh BRI mulai dari admin pasar hingga kurir yang akan mengantarkan barang pesanan hingga sampai ke lokasi pembeli.
“Kami sudah membuat kluster-kluster pedagang. Sehingga antara pedagang satu dengan yang lainnya bisa berada dalam satu lokasi. Kami berharap dengan pasar id ini perekonomian masyarakat bisa semakin meningkat,” tegasnya.
Sementara Pimpinan BRI Cabang Probolinggo Farida Budi Wijayanti mengungkapkan pasar id itu sebenarnya suatu aplikasi yang diperuntukkan bagi pedagang dan masyarakat untuk dipertemukan untuk transaksi jual belinya. Dengan pasar id pihaknya bisa memasukkan data pedagang, barang dagangan, harga dan sebagainya termasuk stoknya.
“Jadi seperti marketplace, tetapi untuk pasar. Di pasar id ini nantinya bisa memilih pasar mana yang mau didatangi, kemudian mau beli apa dan sebagainya melalui aplikasi tersebut. Nanti pakai kurir yang kami miliki yang akan akan mengantar barang dagangannya dan transaksinya bisa langsung transfer,” ujarnya.
Menurut Farida, sebenarnya untuk pasar id di Pasar Paiton ini sudah berjalan dengan baik. Untuk sementara ini sudah ada 57 pedagang dari 280 pedagang yang bergabung dengan pasar id.
“Kami yang juga agen development dari pemerintah berharap dengan adanya pasar id kami masuk ke pasar ini dengan aplikasi dan pelayanan yang kami berikan setiap hari bisa dilakukan. Pedagang-pedagang pasar bisa terlayani dengan baik dari sisi perbankan, pembiayaan dan lainnya. Dengan demikian pedagang bisa melek digital,” jelasnya.
Farida menambahkan dengan pasar id ini pedagang tidak perlu menunggu dagangannya disini laku, tetapi bisa dimana-mana di jual melalui pasar.id.
“Dengan memanfaatkan pasar.id sebagai media berjualan maka dagangannya semakin besar, kesejahteraannya semakin bagus dan perekonomian semakin meningkat,” harapnya.
Sedangkan Plt Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Moh. Natsir menyampaikan ucapan terima kasih kepada BRI yang sudah memfasilitasi penerapan pasar id di Pasar Paiton.
“Mudah-mudahan inovasi dan terobosan ini bisa diikuti oleh semua pedagang yang ada di Kabupaten Probolinggo. Di Pasar Paiton ini masih sebagian dan mudah-mudahan ke depan bisa diteruskan sampai ke lainnya baik itu lapak maupun bedak bisa ikut semua ke pasar id,” katanya.
Menurut Natsir, penerapan pasar id di Pasar Paiton ini tidak bisa dilepaskan dari program pasar dan digitalisasi pedagang pasar yang sudah diprogramkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo. Keduanya harus sama-sama jalan dengan baik untuk memberikan pelayanan kepada pedagang pasar.
“Bentuk dukungan yang kami berikan dalam penerapan pasar id ini dengan terus memberikan support. Apa yang perlu difasilitasi akan kami fasilitasi, baik pertemuan maupun sosialisasi kami akan siap terus,” jelasnya.
Natsir menambahkan kalau pasar tradisional itu lingkupnya terbatas, tetapi jika pasar id itu tidak terbatas dan lebih luas hingga nasional. Bahkan tidak menutup kemungkina bisa ekspor jika ada barang-barang tertentu dan khusus. Sebab semuanya bisa mengakses.
“Untuk meyakinkan pedagang terkait pasar id ini kami lakukan melalui sistem kepada kepala pasar. Nantinya kepala pasar ini yang akan menyampaikan kepada pedagang supaya bisa familiar. Tetapi sebagian besar pedagang-pedagang banyak yang muda sehingga bisa welcome terhadap kemajuan teknologi,” pungkasnya.
Reporter : Nanang