PROBOLINGGO | optimistv.co.id – Permasalahan RSUD dr Mohamad Saleh Kota Probolinggo yang dipengaruhi memberhentikan secara sepihak para tenaga honorer dengan alasan tidak lolos ujian kompetensi, padahal banyak di antara mereka yang sudah lama bekerja hingga puluhan tahun, mendapatkan aksi protes, Senin, 14 Februari 2022.
Mereka bersama LSM LIRA mendatangi Kantor DPRD Kota Probolinggo untuk mengadakan Rapat Dengar Pendapat bersama Anggota DPRD, membahas pemberhentian tenaga kerja karyawan rumah sakit plat merah tersebut.
Sekitar pukul 11.00 WIB saat LSM LIRA mendatangi Kantor DPRD Kota Probolinggo itu sempat terjadi terjadi kericuhan. Insiden tersebut terekam dalam video dan beredar luas. Tampak oknum anggota LIRA memukul ASN yang berdinas di Sekretariat Dewan.
Satpam DPRD Kota Probolinggo, Aan Budianto menyampaikan, ketika dirinya datang ke gedung dewan itu sudah ramai dan dilerainyai.
“Saya datang disini sudah ramai. Anggota LSM LIRA menindaklanjuti masalah karyawan PTT di RSUD dr Mochamad Saleh yang diberhentikan. Tetapi ada anggota LSM yang memukul Sepri Ketua DPRD Kota Probolinggo, namun tidak kena. Akhirnya saya lerai,” ujar Aan.
Kasat Reskrim Polres Probolinggo Kota, AKP Teddy Tridani mengatakan, pihaknya melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi-saksi. Jika cukup bukti, maka akan dilakukan proses hukum lanjutan.
“Terkait kejadian aksi oknum LSM LIRA di DPRD Kota Probolinggo, kami melakukan olah TKP dan meminta keterangan saksi- saksi. Kita minta keterangan saksi-saksi, dan mendalami video kamera CCTV, siapa saja yang mengarah ke pelaku. Diduga pelaku lebih dari 5 orang, dan rekaman CCTV akan menjadi alat bukti,” kata AKP Teddy.

Sementara itu, Ketua atau Wali Kota LIRA Probolinggo, Eko Prasetyo membantah soal pemukulan yang dilakukan anggotanya. Menurutnya, saat itu anggotanya hanya menunjuk-nunjuk saja, dan tidak sampai memukul.
“Video anggota memukul ASN Sekretariat DPRD Kota Probolinggo itu tidak benar. Saat itu anggota saya hanya menunjuk, karena ada ASN menjerit memicu kemarahan anggota. Kedatangan hendak menanyakan surat aduan terkait PHK pegawai PTT RSUD dr Mochamad Saleh, ternyata tidak ada satupun anggota dewan di kantor, katanya kunker semua,” jelas Eko.

Usai mendatangi gedung dewan, Walikota LIRA bersama Aliansi LSM kota, salah satu di antaranya Laskar Merah Putih, mendatangi Mapolres Probolinggo untuk menyampaikan surat pemberitahuan akan mengadakan pendapat di muka umum. Mereka diterima langsung Kapolres AKBP Wadi Sa’bani.
Walikota LIRA didampingi Ketua Laskar Merah Putih, Hasbullah kepada media mengatakan, bahwasanya pihaknya berencana menyampaikan pendapat di muka umum secara besar-besaran berkaitan pemberhentian tenaga kerja RSUD, karena pembahasan dengan dewan belum mendapat kepastian jawaban.

“Bapak Kapolres telah mempersilahkan kami mengadakan unjuk rasa, tetapi pesannya waktunya jangan dalam minggu ini, karena kebersamaan waktunya dengan pilkades serentak di Kabupaten Probolinggo. Insyaalloh minggu depan aksi damai kita gelar di Kota Probolinggo ujarnya.
Menurut Eko Prasetya, target demo yaitu harus ada solusi dan kepastian nasib 152 karyawan RSUD yang diberhentikan tersebut mendapat dipekerjakan lagi, meski tidak di RSUD kembali.
Reporter : Nanang