Pemkab Ngawi Ajak Hidup Sehat dengan Pasang Papan “Ayo Buang Sampah Pada Tempatnya”

NGAWI | optimistv.co.id – Di masa pandemi Covid-19, produksi sampah mengalami penurunan signifikan. Sebelum pandemi biasanya dalam sehari ada 30 ton sampah yang masuk TPA Selopuro, kini turun menjadi kurang lebih 25 ton sampah. Penurunan tersebut diakibatkan sejumlah tempat umum, seperti sekolah, rumah makan dan tempat wisata dibatasi aktivitasnya. Karena PPK. yang berkepanjangan.

Kepala DLH Kabupaten Ngawi, Setiyono dikonfirmasi melalui Kepala Nidang Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3), Dwi Rahayu Puspita Ningrum menjelaskan, dengan adanya penurunan volume sampah tersebut tidak serta merta membuat pekerjaan DLH lebih mudah, tapi tetap siap siaga untuk mengendalikan, adanya beberapa masalah yang kemungkinan muncul dan terjadi.

“Misalnya kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan memang masih sangat memprihatinkan. Di areal selokan, saluran maupun di daerah aliran sungai (DAS),” ungkapnya, Selasa, 31 Agustus 2021.

Baca Juga:  Pemdes Bringin Tingkatkan Kapasitas Aparatur Pemerintahan

Adapun yang membuat prihatin adalah permasalahan sampah yang menimbun di sembarang tempat. Meski beberapa landasan kontainer sampah di TPS telah disediakan diberbagai titik, baik di lingkungan rawan pembuangan sampah maupun dekat sungai. Tidak lupa tempat-tempat tersebut telah terpasang papan himbauan agar membuang sampah pada tempatnya dan dimasukan dalam kontainer sampah yang ada di TPS oleh petugas DLH.

Menurutnya, Dinas Lingkungan Hidup tidak capek dan terus berupaya untuk mensosialisasikan membuang sampah pada tempatnya melalui papan himbauan serta publikasi di sejumlah tempat umum dan strategis, misalnya di dekat jembatan, di jalan raya dan di tempat pembuangan sampah itu sendiri.

“DLH mewakili Pemerintah Daerah Kabupaten Ngawi berharapan, dengan himbauan-himbauan tersebut dapat menggugah kesadaran masyarakat untuk dapat selalu membuang sampah pada tempatnya. Mandiri menjaga lingkungan pribadi juga umum, sehingga tercipta keluarga yang sehat dan lingkungan yang bersih, nyaman serta sehat. Apalagi dimasa pandemi kita sangat dituntut untuk hidup bersih dalam memutus mata rantai covid-19 yang membuat ekonomi masyarakat semakin lemah,” jelasnya.
Reporter : Eko – Suci

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *