Pemprov dan BPDAS Brantas Jatim Diminta Segera Perbaiki Jalan lonsor Akibat Aliran Sungai Brantas di Kawasan Mojokerto

MOKOKERTO ( OPTIMIS ) – Balai Pengelolahan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Brantas dan Propinsi Jatim diminta untuk memperhatikan kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Brantas yang mengakibatkan longsor dibeberapa wilayah dikawasan Kabupaten Mojokerto.

Hal ini dikatakan Masduki, S.Pd.I, Anggota DPRD Jatim Fraksi PKB yang berangkat dari daerah Pemilihan (Dapil) X Mojojerto-Jombang, saat mengelar Serap Aspirasi Masyarakat ( Reses ) II tahun 2022, untuk menampung aspirasi masyarakat di Desa Kemlagi, Kecamatan Kemlagi, Kabupaten Mohokerto, Minggu (29/05/22).

Menurut Masduki persoalan ini menjadi masukan masyarakat. Masyarajat mengeluhkan adanya longsoran jalan & tanggul akibat aliran sungai berantas yang belum ditangani oleh BBWS Brantas maupun pemerintah Provinsi Jatim.

Seperti kata Masduki di jalan yang ada kawasan Mojokumpul dan Mojopilang jalannya tergerus longsor aliran sungai Marmoyo yang masuk aliran sungai brantas. Dan ini belum mendapat perhatian dari Pemerintah Provinsi dan BBWS Brantas

Baca Juga:  Pinjaman Mobil Mewah Gratis dari ASC Foundation untuk Calon Pengantin Kian diminati Warga Mojokerto

“Untuk itu kita minta kepada pemerintah Propinsi Jatim agar mendesak pada BBWS Brantas, guna melakukan pembenahan jalan tersebut. Sebab akibat kerusakan jalan itu banyak masyarakat yang kuatir. Sebab membahayakan masyarakat yang lewat,” ujarnya.

Selain itu, kata Masduki, sanitasi aliran sungai brantas ke pertanian juga harus di perhatian pula oleh pengelola sungai brantas. Data yang masuk lanjutnya banyak pertanian masyarakat yang rusak akibat aliran sanitasi aliran sungai brantas yang tidak baik, sehingga berimbas pada pertanian warga.

“Seperti yang terjadi pada pertanian di kawasan Kecamatan Kemlagi. Banyak yang rusak akibat buruknya sanitasi irigasi pertanian dari aliran singai brantas,” jelasnya.

“Saya minta agar ini segera diperhatikan dengan serius. Saya sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, mereka akan meminta agar ini diperhatikan dan segera direspon. Kasihan masyarakat. Kasihan petani,” lanjut pria yang duduk sebagai anggota Komisi D DPRD Jatim ini.

Baca Juga:  Pemkab Probolinggo Kembali Raih Penghargaan Pelayanan Publik, Ini dia Kategorinya

Selain persoalan infrastruktur jalan dan sanitasi aliran sungai berantas ke lahan pertanian, dalam Reses tersebut Masduki, yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kota Mojokerto itu meminta agar pemerintan Propinsi Jatim juga memeberi tambahan qouta untuk honor guru madin serta menganggarkan untuk ustadz di TPQ.

“Mereka (masyarakat) dalam Reses ini meminta agar saya bisa memperjuangkan tambahan qouta guru madin. Karena masih banyak guru madin yang belum tercover dalam anggaran Propinsi & bantuan intensif buat guru TPQ, “; jelas pria yang akran dipanggil Gus Duki ini.

Sebagai Anggota DPRD Jatim Gus Duki akan memperjuangkan permintaan mereka TPQ juga dianggarakan dalam APBD Jatim. ” Kasihan mereka yang mencetak generasi berakhaqul karimah tidak diperhatikan propinsi,” lanjutnya.

Selain itu persoalan Pupuk subsidi juga menjadi aduan yang masuk. Mereka petani kata Pria asli Mojokerto, kesulitan mendapatkan pupuk subsidi. Kalaupun mendapatkan pupuk selalu mengeluarkan dana tidak sedikit.

Baca Juga:  Komisi I DPRD Pastikan 331 THL yang Diputus Kontrak Bisa Kerja Lagi Pada Ramadhan

“Ini memang persoalan klasik. Tapi ini masih menjadi temuan dilapangan yang dikeluhkan. Maka harus segera ditangani oleh pemprop Jatim. Kasihan petani mengeluarkan dana besar untuk beli pupuk. Hasil panennya turun. Imbasnya petani tidak dapat keuntungan, bahkan ada yang merugi,” pungkasnya .

Reporter : Ririn Fadillah – Kartono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *