SUMENEP | optimistv.co.id – Pendistribusian bantuan sosial Program Sembako di wilayah Kecamatan Lenteng, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mulai dipersoalkan oleh berbagai element masyarakat Kabupaten Sumenep.
Sebab, pendistribusian bantuan Program Sembako tahun 2020, di wilayah Kecamatan Lenteng dinilai merugikan terhadap Keluarga Penerim Manfaat (KPM). Hal itu dikarenakan e-Warong atau Agen penyalur bantuan Program Sembako yang ada di wilayah Kecamatan Lenteng menjual bahan pangan yang disediakan terlalu tinggi (mahal).
Menurut Mursid Duta, salah satu masyarakat Kecamatan Lenteng, kepada team awak media optimistv.co.id, mengatakan, berdasarkan hasil investigasi di lapangan, bantuan Program Sembako bagi KPM di wilayah Kecamatan Lenteng sudah terdistribusi 2 (dua) bulan, yaitu bulan Januari dan Februari dengan nominal uang bantuan Rp. 150.000 per bulan.
“Namun sayangnya bantuan Program Sembako di Kecamatan Lenteng diduga hanya menguntungkan e-Warong atau Agen saja. Karena dalam satu bulan, mayoritas KPM di Kecamatan Lenteng menerima bahan pangan berupa Beras 10 kg, merk Beras Kita yang dihargai Rp. 110.000, Telur 7 butir kami anggap dengan nilai 1/2 kg, dengan harga Rp. 12.000, dan Kacang Tanah 1/2 kg dengan harga Rp. 11.500,” kata Mursid kepada team media ini, Kamis (27-02).
Pasalnya, jika diakumulasikan semua harga bahan pangan yang dijual oleh mayoritas e-Warong di wilayah Kecamatan Lenteng kepada KPM bantuan Program Sembako berjumlah Rp.133.500, dan keuntungan setiap e-Warong berada dikisaran Rp. 16.500 per KPM. Jadi kalau Program Sembako tahun 2020 ini sudah terealisasi 2 bulan, keuntungan e-Warong berada di posisi Rp. 33.000, hal ini menurut saya sudah diluar batas kewajaran.
“Karena beras yang disediakan oleh e-Warong merk-nya Beras Kita, walaupun kualitasnya premium, tetapi KPM di Kecamatan Lenteng masih dimanfaatkan, karena kalau dibandingkan dengan Kecamatan lain, beras yang disediakan oleh e-Warong itu berasnya adalah Ikan Paus,” terang dia.
Lanjut Mursid, kami berharapan dan meminta kepada Team Koordinasi (Tikor) Kabupaten dan Tikor Kecamatan Lenteng agar pengawasannya lebih ditingkatkan lagi, sehingga KPM merasa lebih puas lagi dengan bahan pangan yang disediakan oleh e-Warong.
“Kami tidak munafik setiap orang jualan butuh untung, tapi harapan kami yang berimbang lah, karena kalau hal ini selalu terjadi maka kami sebagai KPM yang dirugikan,” imbuhnya.
Reporter : Sudarsono – Sheno – Team