Potret Tiga Generasi di Barunggagah, Menanti Kehadiran Negara di Tengah Derita

SAMPANG, mediabrantas.id – Di ujung Dusun Pao Baruh, Desa Barunggagah, Kecamatan Tambelangan, sebuah rumah reyot berdiri rapuh menantang waktu. Di balik dinding yang hampir runtuh itu, tersimpan kisah getir tiga generasi yang berjuang bertahan hidup di tengah keterbatasan.

Adalah Ibu Ma’e, nenek berusia 72 tahun yang renta namun masih harus mengurus anak perempuannya, Muhrimah (56 tahun), yang mengalami gangguan mental dan terpaksa dipasung, karena kerap mengamuk.

Tak cukup sampai disitu, cucunya yang masih kecil, bernama Pagi, juga lahir dengan disabilitas mental. Derita bertumpuk ini membuat keluarga tersebut hidup dalam lingkaran ketidakberdayaan.

Mantan Kepala Desa Barunggagah, Abd Kuddus menyebutkan, bahwa keluarga ini sudah lama hidup dalam kondisi memprihatinkan.

“Mereka bertiga sama-sama memiliki gangguan mental. Kondisinya benar-benar butuh perhatian khusus. Kalau hanya mengandalkan belas kasih tetangga, jelas tidak akan cukup,” ujarnya.

Baca Juga:  Peningkatan Konsumsi Ikan Bagi Masyarakat Kabupaten Madiun

Kehadiran aparat kepolisian memberi secercah harapan. Kapolsek Tambelangan, Kompol Tomo, S.Pd. melalui Polmas Aiptu Aminudin, turun langsung meninjau lokasi.

Selain menyerahkan bantuan sembako, pihaknya juga meminta pemerintah desa segera melengkapi data kependudukan keluarga ini agar bisa diusulkan sebagai penerima bantuan sosial.

“Tanpa data resmi, mustahil bantuan bisa disalurkan. Kami ingin semua proses ini berjalan cepat agar mereka mendapat haknya,” tegas Aminudin.

Warga sekitar mengaku lega dengan perhatian tersebut, meski mereka berharap langkah ini tidak berhenti pada bantuan sementara.

“Yang dibutuhkan bukan sekadar sembako, tapi juga layanan kesehatan, perawatan khusus, dan tempat tinggal yang lebih layak,” ungkap salah seorang tetangga.

Kasus ini menjadi cermin bahwa masih banyak keluarga miskin dengan kebutuhan khusus yang luput dari perhatian pemerintah. Sinergi antara desa, kecamatan, hingga kabupaten dinilai penting agar program perlindungan sosial benar-benar sampai pada yang berhak.

Baca Juga:  Heboh ! Vaksinasi Massal di Trenggalek Berhadiah Kambing dan Ayam

Lebih dari sekadar cerita pilu, kondisi tiga generasi di Barunggagah adalah panggilan kemanusiaan. Mereka tidak butuh belas kasihan semata, tetapi kepastian akan hadirnya negara untuk mengangkat martabat hidup mereka. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *