KEDIRI – Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang belakangan mewabah kepada hewan ternak sapi, dan meresahkan masyarakat peternak, menjadi perhatian tersendiri bagi Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri, Khusnul Arif, S.Sos.
Untuk mengetahui permasalahan yang dihadapi para peternak, Khusnul Arif melakukan penyerapan aspirasi dalam kegiatan reses masa persidangan III tahun sidang 2021/2022, di Balai Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin, 11 Juli 2022.
Hadir dalam kegiatan reses ini di antaranya, Camat Gurah, Drs. H. Kaleb Untung Satrio Wicaksono, MM, Kapolsek Gurah, AKP Roni Robi Harsono, jajaran DKPP (Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan) Kabupaten Kediri, seluruh kepala desa beserta Ketua Satgas PMK, dan perwakilan peternak se Kecamatan Gurah.
Camat Gurah, Drs. H. Kaleb Untung Satrio Wicaksono, MM, dalam sambutannya mengatakan, kegiatan serap aspirasi ini merupakan salah satu mekanisme yang melekat pada anggota DPRD untuk menyerap aspirasi dari bawah, dan nantinya akan dibawa ke lembaga legislative dan pemerintah daerah setempat.
“Dalam forum ini, nanti panjenengan semua bisa menyampaikan keluhan-keluhan di desa kepada Mas Khusnul Arif. Dan fokus kita pada saat ini mengenai PMK, paling yang ditanyakan, di desa sudah dibentuk gugus tugas, kemudian kasus juga banyak, tapi setiap ada laporan, penanganannya selalu telat. Jadi klise, permasalah ini klise yang muncul bukan hanya di Kecamatan Gurah saja, tapi juga di daerah-daerah lain,” katanya.
Camat Kaleb juga menjelaskan, bahwa jumlah tenaga medis hewan ini hanya satu orang untuk membawahi 36 desa, dan mayoritas semua desa tersebut mengalami hal sama. Jadi kalau ada laporan kemudian penanganannya lambat, maka perlu dimaklumi dan difahami bersama.
“Alhamdulillah kemarin Kecamatan Gurah sudah mendapatkan vaksin sebanyak 300 dosis, meskipun jumlahnya masih sangat kurang banyak, namun ya perlu disyukuri, dari pada tidak mendapatkan sama sekali,” ucapnya.
Sementara itu, Khusnul Arif, S.Sos, Anggota Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Kediri dikonfirmasi mengatakan, kegiatan serap aspirasi ini dilakukan sebagai bentuk keprihatinannya atas mewabahnya PMK di wilayah Kabupaten Kediri.
“Kemarin saya sempat diwaduli oleh beberapa kepala desa yang warganya harus menanggung kerugian mencapai puluhan juta rupiah, karena sapi yang dipeliharanya meninggal dunia gara-gara terkena PMK. Ini kan ngeri sekali, sehingga harus segera dicarikan solusi,” tuturnya.
Khusnul Arif juga menjelaskan, karena banyaknya keluhan dan kejadian tragis di masyarakat inilah dirinya memanfaatkan agenda resesnya untuk menghadirkan DKPP Kabupaten Kediri, siapa tahu ada cara-cara mudah yang dapat dilakukan oleh peternak sendiri guna mengatasi wabah PMK ini.
“Hari ini kami melakukan dialog bersama para kepala desa, Ketua Satgas PMK, dan perwakilan peternak di seluruh Kecamatan Gurah, Alhamdulillah tadi dari DKPP juga memberikan penjelasan berbagai cara penanganan sendiri, tanpa harus menunggu tim medis yang jumlahnya sangat kurang banyak di Kabupaten Kediri,” urainya.
Sedangkan Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Kabupaten Kediri, drh. Tutik Purwaningsih, melalui Catur Nanik F mengatakan, sampai saat ini pihaknya mendistribusikan vaksin untuk menangkal PMK pada sapi sebanyak 16 ribu.
“Jumlah ini memang masih sangat kurang sekali, tetapi karena stock vaksin itu sangat terbatas, sehingga akan didistribusikan secara berkala ketika sudah ada stock lagi,” ucapnya.
Selain mengandalkan vaksin, sebenarnya para peternak juga bisa melakukan berbagai hal supaya sapinya tidak sampai terkena Penyakit Mulut dan Kuku, yaitu dengan memberikan perawatan yang baik, serta dibuatkan jamu herbal sendiri menggunakan bahan-bahan di sekitar.
“Untuk pemberian makanan, sebaiknya jangan diberi rumput atau makanan yang panjang, supaya sapi peliharaan itu dapat dengan mudah mengkonsumsinya. Kalau diberi makanan berukuran panjang, biasanya ketika mulutnya sedang sakit itu tidak bisa makan,” ulasnya.
Reporter : Zainal