PROBOLINGGO | optimistv.co.id – Pemerintah Kota Probolinggo kembali meraih penghargaan di penghujung tahun 2021. Penghargaan ini merupakan salah satu bentuk inovasi dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Siskia Procantik (Sistem Informasi Kesehatan Ibu dan Anak Probolinggo, Cermat, Andal, Teliti, Informatif dan Kualitas) dari Dinkes P2KB.
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Dirjen Aptika Kemenkominfo Samuel Abrijani Pangarepan kepada Kepala Diskominfo Kota Probolinggo Pujo Agung Satrio di International Convention Exhibition (ICE) BSD City Tangerang, Selasa (14/12).
Penghargaan ini diberikan kepada setiap kepala daerah atas pencapaian penyusunan master plan dan dokumentasi program smart city.
Sebagai tindak lanjut gerakan menuju smart city tahun 2021, Kemkominfo telah memberikan pendampingan penyusunan master plan smart city kepada 48 kabupaten/kota yang berada pada kawasan pariwisata prioritas nasional dan ibu kota negara baru serta evaluasi implementasi program smart city terhadap 100 kabupaten / kota yang telah terpilih pada tahun 2017 hingga 2019, salah satunya adalah Kota Probolinggo.
“Aplikasi ini muncul berawal dari masalah tingginya angka kematian ibu dan bayi di Kota Probolinggo menjadi kondisi yang harus segera diatasi guna meningkatkan status kesehatan masyarakat, khususnya ibu hamil risiko tinggi,” ujar Kadiskominfo Pujo.
Solusi yang dapat dilakukan yaitu dengan menemukan dan penanganan secara dini ibu hamil risiko tinggi diperlukan system yang bisa secara realtime dan koneksi data dari pemberi pelayanan kepada ibu hamil yang dilayani oleh beberapa profesi terintegrasi.
“Implementasinya yaitu melalui aplikasi online yang terintegrasi terhadap pemberi pengguna layanan terhadap kesehatan ibu dan anak. Inovasi dan komponen disupport oleh Diskominfo dalam hal pemberian akses,” jelasnya.
Maksud dari aplikasi yang diunduh di android smartphone itu adalah terwujudnya sistem informasi terpadu ibu hamil dan bersalin serta bayi melalui terintegrasinya data pelayanan KIA di Kota Probolinggo, pemetaan dan pendampingan ibu hamil risiko tinggi dan penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi.
Keunikan atau kreatifitas dari aplikasi ini adalah pemikiran baru terhadap catatan dan rekam medis ibu hamil yang semula manual dari buku KIA ini menjadi elektronik terintegrasi yang sulit terlaksana bila sistemnya masih manual.
“Jadi beberapa organisasi profesi yang menjadi mitra layanan ini berasal dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dokter Obgyn, bidan praktek pada RSUD, puskesmas dan klinik yang memberikan pelayanan KIA dan juga Diskominfo,” jelasnya.
Strategi untuk menjaga keberlangsungan ini, Dinkes P2KB akan mengusulkan perwali implementasi Siskia Procantik di faskes dan tempat praktek mandiri.
Kemudian membentuk tim koordinasi pelaksanaan Siskia Dinas di masing-masing faskes, penunjukan pelaksana operator Siskia dan juga pemberian penghargaan dan sanksi terhadap kepatuhan implementasi Siskia Procantik.
“Ke depan ini akan kami kembangkan dan tingkatkan terus kolaborasi antara Dinkes P2KB dan Diskominfo sehingga inovasi ini dapat menjadi info kesehatan (rapor) bagi masing-masing masyarakat,” pungkasnya. (Hms)
Reporter : Nanang