SAMPANG, mediabrantas.id – Tradisi Lailatul Ijtima’ hadir sebagai pemersatu yang menghangatkan. Sebagai bagian integral dari kegiatan Jam’iyah Nahdlatul Ulama (NU), Lailatul Ijtima’ telah menjadi ruang berkumpulnya para Nahdliyin untuk memperkuat tali silaturrahmi dan konsolidasi organisasi.
Kegiatan tersebut dilaksanakan di kediaman Ustadz Zainudin, yang berlokasi di Dusun Samaran Barat, Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, Jawa Timur, Minggu malam, 2 Februari 2025.
Lailatul Ijtima’ ini dihadiri langsung oleh Rois Syuriah MWC NU Tambelangan, KH.Mujib Khoir, Ketua Tanfidziah MWC NU Tambelangan, H. Abd Rohman, Ketua Ranting NU Desa Samaran, Ustadz Tajuddin dan semua pengurus Ranting NU se Kecamatan Tambelangan serta para Nahdliyin.
Acara ini merupakan rutinitas dilaksanakan setelah Sholat Isya dan menjadi salah satu agenda penting dalam kalender kegiatan Nahdlatul Ulama.
Tidak hanya sekadar pertemuan biasa, Lailatul Ijtima’ juga memiliki nilai lebih dalam mempererat hubungan antara ulama dengan pengurus, serta antara generasi muda NU dengan para sesepuh. Hubungan yang terjalin ini tidak hanya memperkokoh organisasi, tetapi juga menanamkan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah di kalangan jamaah.dan di isi kajian kitab kuning Ahli Sunnah Waljam”ah oleh ketua Rois Syuriah KH.Abd Mujib Khoir.
Rois Syuriah NU Ranting Desa Samaran, KH Barisi Salman dalam sambutannya menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai sarana prasarana konsolidasi organisasi dan penguatan silaturahmi antar warga Nahdliyin.
Beliau menyampaikan bahwa Lailatul Ijtima’ bukan sekadar pertemuan rutin, melainkan juga wadah untuk mempererat hubungan antara ulama sepuh, pengurus NU, serta generasi muda NU. “Dengan kegiatan ini, kita dapat meraih dua manfaat sekaligus,menggaji bareng bersama pemuda Nahdiyin dengan Narasumber KH.Mujib Khoir.
Sementara, Ketua Tanfidziah MWC NU Tambelangan, H.Abd Rohman dalam sambutannya mengungkapkan sebuah harapan akan keberlanjutan tradisi ini yang diyakini mampu menjadi perekat bangsa dalam bingkai kesatuan dan kedamaian. Momentum seperti ini tentu tidak bisa dilewatkan begitu saja.
Masih menurut Ketua Tanfidziah, H. Abd.Rohman kepada para jam’iyah yang telah bahu-membahu membangun atau merintis Ranting NU Desa Samaran.
“Mari kita satukan tekad dan mendapatkan penghormatan dengan melanjutkan semangat kebersamaan ini. Oleh karena itu, Lailatul Ijtima’ dirutinkan dan digilir ke pengurus wilayah, agar nilai-nilai Ahlussunnah wal Jamaah terus disegarkan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Keyakinan itu tumbuh dari kesederhanaan dan ketulusan. Dengan menghidupkan Lailatul Ijtima’ secara rutin, setiap rumah dan hati warga Nahdliyin dipenuhi dengan kajian kitab serta dzikir dan doa, mengiringi langkah-langkah mereka dalam menjalani kehidupan sehari-hari. (Abd. Hadi)