RDP Komisi III Bersama Dishub Kab. Kediri Terhenti Sebelum Selesai

KEDIRI | optimistv.co.id – Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di ruang Komisi III DPRD Kabupaten Kediri, dengan menghadirkan Dinas Perhubungan, Selasa, 28 Januari 2020, terpaksa harus dihentikan meskipun materi pembahasannya belum selesai.

Hal itu terjadi lantaran Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kediri, Joko Suwono, S.Sos, MAP, yang semula mengikuti jalannya rapat dengar pendapat tersebut tiba-tiba merasa kurang enak badan, sehingga dirinya meminta ijin agar RDP ini ditunda lain hari.

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kediri, Antox Prapungka Jaya, SE, MM, dikonfirmasi seusai kegiatan rapat dengar pendapat mengatakan, dalam RDP tersebut pihakya meminta pemaparan tentang APBD 2019 pada pos Dinas Perhubungan kemarin outputnya seperti apa, kemudian bagaimana serapan anggarannya.

Selain itu, Komisi III juga meminta agar dipaparkan tentang RKA (Rencana Kerja Anggaran) untuk APBD tahun 2020 nantinya akan diprioritaskan seperti apa, termasuk simpul-simpul dan titik parkir, baik itu yang berlangganan maupun yang dikelola oleh pihak ketiga dan dikelola secara mandiri.

Baca Juga:  WTP Sepuluh Kali Berturut - Turut, Pemkab Madiun Raih Penghargaan

“Tadi kami sudah sampai ke pertanyaan-pertanyaan itu, ternyata beliau kondisinya kurang memungkinkan untuk diteruskan, sehingga akhirnya kami lemparkan kepada semua anggota, karena banyak hal yang memang harus diuraikan, terutama dari pendapatan parker,” katanya.

Ditambahkan politisi dari Partai NasDem ini, dari pendapatan parkir-parkir di Kabupaten Kediri ini belum dikelola secara baik, sehingga banyak kebocoran disana-sini. “Tapi ini belum tuntas, akhirnya kami lemparkan kepada semua anggota, mereka meminta untuk ada suatu penundaan nanti dijadwalkan ulang lagi,” ulasnya.

Ditambahkan anggota dewan dari Dapil VI yang meliputi Kecamatan Tarokan, Grogol, Banyakan, Semen, dan Mojo ini, kalau dilihat RDP tadi materinya sudah dipaparkan, tapi ada beberapa yang belum diberikan kepada DPRD, termasuk titik-titik atau simpul-simpul parker, terutama yang bocor pada pengelolaan oleh pihak ketiga.

“Jadi alasan itu memang sakit atau tidak siap dengan materinya, saya tidak tahu, yang jelas mereka tadi izin memang tidak siap untuk dilanjutkan sampai pukul 13.00 wib. Beliau hanya siap untuk dilanjutkan pukul 12.00 wib. Sehingga terkesan hanya kerja setengah hati, belum tuntas,” ucap Antox.

Baca Juga:  Bulan Puasa Dimanfaatkan Kader NasDem untuk Bantu Warga

Pihaknya juga mengaku sudah mendapatkan laporan terkait parkir, khususnya untuk area Simpang Lima Gumul (SLG). Di area monumen SLG tersebut kabarnya ada parkir-parkir liar. Seperti halnya ketika ada car free day atau apa saja, informasi yang masuk pemungut dananya adalah dari Satpol PP. Sehingga perlu dipertanyakan, uangnya disetorkan kepada siapa, dan bagaimana kaitannya dengan PAD.

“Sebenarnya hari ini mau saya clear-kan, mau ditanyakan keterkait itu setornya kemana, akan saya tindaklanjuti, tapi hari ini belum bisa ditindaklanjuti. Namun dengan adanya laporan dari masyarakat kami juga akan sidak ke tempat simpul-simpul yang dilaporkan, terutama di SLG, karena saya tahu SLG itu masih amburadul belum dikelola secara baik,” pungkas Antox.

Reporter : Mas Jay

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *