Sarasehan, Bedah Sejarah Intelektual kepemimpinan Gubernur Soerjo.

MAGETAN, mediabrantas.id – Bertempat di ruang jamuan Pendopo Surya Graha kabupaten Magetan, sarasehan bertema Bedah Sejarah Dalam Dialog Kesenian “Magetan Rahim Indonesia” terselenggara pada Sabtu (13/11), yang bertujuan untuk memberikan wawasan serta ajang tukar fikiran bagi masyarakat pada umumnya, dan generasi muda pada khususnya.

Sarasehan yang dihadiri oleh beberapa akademisi dan sejarawan sebagai narasumber tersebut, juga diikuti oleh perwakilan dari berbagai unsur organisasi kepemudaan serta pegiat pendidikan yang ada di kabupaten Magetan.

Kegiatan yang diadakan oleh Pemkab Magetan itu, merupakan bagian dari serangkaian acara yang digelar dalam rangka Haul Raden Mas Tumenggung Aryo Soerjo, yang sekaligus peringatan HUT Propinsi Jawa Timur yang ke 77.

Didalam materi yang disampaikan, Ari Sapto selaku Narasumber Lebih mengupas kiprah kepemikiran Gubernur Soerjo, yang diantaranya adalah bagaimana RMTA Soerjo menjalankan tugas pemerintahan dalam konteks revolusi, dimana struktur organisasi pemerintahan belum tertata dengan baik dan keadaan disegala aspek kehidupan masyarakat masih kacau balau.

Baca Juga:  DPC Partai Demokrat Gelar Konsolidasi, Siap Menangkan Pasangan Ning Ita - Cak Sandi Di Pilkada Kota Mojokerto 2024

Pada intinya sarasehan yang digelar mengulas tentang kemampuan Gubernur pertama Jawa Timur tersebut dalam menganalisa dan memformulasikan local genius atau kemampuan untuk menyaring pengaruh dari luar yang disesuaikan dengan situasi saat itu, pada sebuah konsep model kepemimpinan berbasis kearifan lokal (Local Wisdom) yang bisa dimanfaatkan untuk mengelola keadaan dalam penyelesaian persoalan.

“Beliau mengambil nilai nilai dari Mataraman, kemudian diramu dalam sebuah kerangka berfikir sebagai acuan untuk bertindak”, kata Ari Sapto menyimpulkan ulasan materi yang diberikannya pada para undangan.

“Mudah mudahan memberikan setitik pencerahan bagi kita untuk mencoba merefleksikan apa yang beliau rumuskan, karena ini bagian intelektual beliau untuk kita bawa ke kondisi sekarang dan yang akan datang” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui bahwa Gubernur Soerjo merupakan tokoh pahlawan nasional yang lahir di Magetan pada 9 Juli 1898 dan menjadi Gubernur Jawa Timur sejak 1945 – 1948. Sebelumnya Ia pernah menjabat sebagai Bupati Magetan mulai Tahun 1938 sampai dengan Tahun 1943 dan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional dari pemerintah pada Tahun 1964.
Gubernur pertama Propinsi Jawa Timur tersebut diketahui meninggal di Ngawi oleh keganasan PKI dan jasadnya dimakamkan di Jalan Salak Kelurahan Kepolorejo kabupaten Magetan Jawa Timur. (Bambang)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *