Sejumlah LSM Angkat Bicara Soal Oknun Penguasa Wijaya Kusuma

SAMPANG, mediabrantas.id – Adanya oknum yang sempat mengaku “Penguasa” di Wijaya Kusuma, akhirnya disikap tegas oleh Aktivis LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) Laskar Merah Putih (LMP), Garda Kawal Sampang (GKS) serta SP2M setempat.

Ketua LSM LMP, H. Tohir mengaku kaget dengan kejadian oknum yang sempat marah-marah kepada PKL dengan mengaku sebagai “Penguasa” dan berwenang mengatur PKL di Wijaya Kusuma, Sabtu (7/1/2023).

“Sejak kapan ada yang berkuasa mengatur PKL di Wijaya Kusuma, kecuali pemerintah,” tanya H. Tohir.

Menurut H. Tohir, kabarnya sudah dua kali oknum ini melakukan intimidasi, sehingga membuat para PKL di Wijaya Kusuma menjadi resah.

“Jika ada PKL nya ingin ditempatkan di area Wijaya Kusuma, baik barat maupun timur, rembuk baik-baik dengan sekitarnya dan tidak perlu ngotot maupun marah-marah,” tambahnya

Baca Juga:  Diskominfo Bersama Wartawan Kota Probolinggo Peringati HPN 2022

Sementara, Abd Azis Sekretaris GKS, mengaku merasa heran dengan ulah oknum itu. Pasalnya, para PKL ini menempati area Wijaya Kusuma (barat dan timur) atas kehendak pemerintah melalui Satpol PP.

“Mengapa marahnya kepada PKL, dan yang mau ngatur orang luar, bukan dari unsur OPD terkait. Tunjukkan jika mendapat mandat untuk dapat mengatur PKL di Wijaya Kusuma,” ucapnya.

Selain itu, lanjut Abd Azis, keputusan pemerintah melalui Rapat Koordinasi (Rakor) instansi terkait sudah jelas tentang penempatan PKL maupun lahan parkir. Untuk penempatan PKL area Wijaya Kusuma Barat di sisi timur dan area Wijaya Kusuma timur di sisi barat

“Sedangkan lahan Parkir di depan pendapa, area barat sisi barat, area Wijaya Kusuma timur sisi timur dan depan Alun-alun Trunojoyo. Jadi sudah jelas ranah masing-masing,” tandas Abd Azis

Baca Juga:  PKB Mempertahankan Gelar, 10 Kadernya Dilantik Menjadi Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto periode 2024 - 2029

Sedangkan Rachmad Ardiyansyah, Divisi Hukum dan Advokasi SP2M menilai kondisi itu tidak perlu dibiarkan demi kenyamanan dan kelancaran langkah dari pemerintah, jika perlu pemangku kebijakan terkait mengingatkan terhadap oknum tersebut

Menurutnya, keterlibatan pemangku kebijakan supaya turun langsung karena selama ini ada pihak yang diduga akan mengambil kesempatan untuk kepentingan tertentu, selain intimidasi, tersebarnya selebaran dari Kelompok tertentu yang mengaku Penguasa Wijaya Timur kepada seluruh PKL yang menempati di area tersebut dengan mencatut nama petugas di dua OPD. Padahal setelah di konfirmasi dua petugas yang dikaitkan tersebut geram karena namanya dicatut, bahkan saat dipanggil dan ditegur yang bersangkutan mengaku merupakan ide dan gagasannya sendiri. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *