Oleh : Hanik Masrurin
optimistv.co.id – Indonesia sebagai sebuah negara dengan limpahan keberagaman budaya dan agama, memiliki 17.000 pulau, 300 suku, dan lebih dari 700 bahasa. Dari keberagaman tersebut muncul sebuah istilah yang disebut “Moderasi Beragama”.
Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
Dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 143 dijelaskan, bahwa Alloh SWT menyatakan kaum Muslimin dijadikan ummatan wasathan.
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya : Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu. Dan Kami tidak menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu (sekarang) melainkan agar Kami mengetahui (supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul dan siapa yang membelot. Dan sungguh (pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, kecuali bagi orang-orang yang telah diberi petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang kepada manusia”. (QS. Al-Baqarah: 143)
Meskipun Indonesia memiliki keanekaragaman adat, budaya dan agama, namun kehidupan warganya selama ini dapat dibilang sangat rukun dan saling menghargai adanya perbedaan kepercayaan. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang kaya kebudayaan dan dipuja-puja oleh negara-negara lain.
Moderasi beragama warga Indonesia memang patut dicontoh oleh bangsa lain agar dapat hidup secara damai. Contoh moderasi beragama yang bisa kita temui di tengah-tengah masyarakat saat menghadapi pandemi Covid-19 ini, di antaranya seperti memberikan vaksinasi tanpa membedakan agama dan bergotong royong tanpa memandang agama serta kepercayaan yang dipeluknya.
Contoh moderasi beragama ditengah pandemi Covid-19 yang lain yaitu membantu penanganan warga yang terpapar Covid-19 dengan menjadi relawan Covid-19 tanpa membeda-bedakan agama. Dan menjadi relawan penggalangan dana untuk warga yang terdampak langsung Covid-19.
Di tengah pandemi ini sangat diperlukan adanya saling membantu antar sesama, baik bantuan berupa materiil maupun spiritual. Marilah kita saling menguatkan, jangan saling melemahkan. Marilah saling memberi semangat, jangan saling mengumpat.
Mari ! kita lalui pandemi ini dengan menjunjung moderasi. Tak lupa kita juga tetap mematuhi protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, 1) memakai masker: 2) mencuci tangan: 3) menjaga jarak. Dan tetap di rumah saja selama PPKM. Kegiatan positif yang bisa kita lakukan di rumah adalah dengan mengaji dan berdzikir bersama dengan keluarga tercinta.
Semangat lawan pandemi demi kesejahteraan negeri!
* Penulis adalah Mahasiswi Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah IAIN Kediri