KEDIRI | optimistv.co.id – Pelaksanaan tes SKD (Seleksi Kemampuan Dasar) CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil) di Auditorium Basement Monumen Simpang Lima Gumul, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, berjalan dengan lancar tanpa ada kendala apapun.
Pada tes CPNS ini dilaksanakan selama lima hari, dimulai tanggal 10 – 14 Februari 2020 dengan diikuti ribuan peserta.
Di Kabupaten Kediri sendiri terdapat 9.444 pendaftar, namun sebanyak 2.389 pendaftar dinyatakan tidak memenuhi syarat. Sehingga menyisakan 6.676 peserta yang berhak mengikuti tes selama 5 hari.
Hari pertama dimulai pukul 10.00 WIB dengan 4 sesi, sedangkan hari selanjutnya dimulai pukul 08.00 WIB hingga selesai dengan lima sesi. Masing-masing sesi diikuti 280 peserta berbeda.
Yang menarik, pada hari ketiga pelaksanaan tes CPNS, Rabu (12/02), ternyata ada seorang peserta yang sedang hamil dengan usia kandungan sembilan bulan lebih, atau sudah saatnya melahirkan.
Kepala BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Kabupaten Kediri, Solikin, saat dikonfirmasi optimistv.co.id mengatakan, sebenarnya Panitia Tes CPNS sudah mempersiapkan tempat khusus untuk para peserta yang hamil.
Namun seorang peserta pada tes hari ketiga yang hamil tersebut tidak mau diberi tempat khusus, tatapi dia meminta untuk mengerjakan soal di tempat umum bersama peserta lainnya.
Selama mengerjakan soal tes, panitia selalu memantau kondisi ibu hamil ini untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan, atau sewaktu-waktu dia membutuhkan bantuan.
“Ada satu peserta tes CPNS yang hamil sembilan bulan lebih, bahkan sudah ada tanda mau melahirkan. Meski sudah kita sediakan tempat khusus, namun dia meminta untuk mengerjakan di tempat umum bersama peserta lainnya. Akhirnya kita bantu untuk proses masuk sampai dengan pelaksanaan. Alhamdulillah kelihannya dia nyaman dan bisa mengerjakan soalnya hingga selesai,” tuturnya.
Ditambahkan Solikin, untuk menjaga kemurnian dan kelancaran tes CPNS tersebut, sejak awal dilakukan penjagaan dan pemeriksaan ketat kepada setiap peserta, ketika masuk ruangan. Bahkan pada saat ijin keluar ke toilet, ketika kembali mereka juga diperiksa lagi.
“Memang seperti itu standar dari BKN (Badan Kepegawaian Nasional) dan itu harus kita terapkan termasuk di manapun. Ketika ada peserta yang menggunakan sabuk berbahan metal, maka harus dilepas. Untuk pengganti sabuk itu, maka kita siapkan tali rafia,” terang Solikin.
Reporter : Edy Siswanto / Mahbub