MOJOKERTO, mediabrantas.id – Menjelang masa Pilkada Kota Mojokerto tahun 2024 mendatang, terlihat situasi politik di Kota Mojokerto saat ini mulai menggeliat.
Sejumlah tokoh-tokoh dari berbagai kalangan yang ada di Kota Mojokerto ini mulai buka suara memberikan dorongan dan mendukung kepada H. Junaedi Malik, SE, yang menjabat sebagai Ketua DPC PKB Kota Mojokerto ini untuk Ranning atau maju sebagai Calon Walikota Mojokerto pada Pilkada Kota Mojokerto 2024 mendatang, dan dorongan ini tidak main-main, bahkan para tokoh-tokoh yang berpengaruh di lingkungannya akan masang badan dan berjuang untuk kemenangan Gus Juned sapaan H. Junaedi Malik ini.
Dan dukungan para tokoh-tokoh kepada Gus Juned agar maju sebagai Calon Walikota Mojokerto ini mereka sampaikan pada saat Gus Juned yang menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto ini saat mengelar Serap Aspirasi Masyarakat (Reses) Tahap I tahun 2023, Senin siang (20/02/2023) di Warung Ladang, Jalan Tirta Suam Lingkungan Sekar Putih Kedungdung Kecamatan Magersari Kota Mojokerto.
Adapun para tokoh-tokoh Kota Mojokerto yang mendukung kepada Gus Juned untuk maju sebagai Calon Walikota Mojokerto pada Pilkada Kota Mojokerto 2024 diantaranya,
1. H Joko, ketua Askot PSSI kota,
2. Hadi Prayitno mantan Wakapolresta,
3. H. Muslimin, Tokoh penggerak ekonomi kerakyatan pemilik Pentol Kabul Grup
4. Dani Kusuma ketua paguyuban UMKM putra mojopahit, organisasi pelaku usaha sepatu kota.
5. Lukas Tjong, Pengusaha Kota Mojokerto,
6. Ustad Rusman, Ketua Forum Pengajar Al Qur’an TPQ se Kota Mojokerto,
7. Tokoh NU Kota dan jajaran Ketua Tanfidziah dan Rois Syuriah MWC dan Ranting NU se Kota Mojokerto,
8. Ketua Banom NU
9. Ketua LPM, Ketua RW dan tokoh masarakat dan tokoh agama sekitar Sekar Putih,
10. Jajaran PKB, Ketua Dewan Syuro dan Pengurus PKB semua tingkatan.
Dan dengan derasnya dukungan tersebut, maka saat itu pula Gus Juned menyatakan bahwa dirinya telah siap untuk maju sebagai Calon Walikota Mojokerto pada Pilkada Kota Mojokerto 2024 mendatang.
Sementara itu Gus Juned sendiri saat itu langsung mengucapkan Terima Kasih Kepada para tokoh-tokoh Kota Mojokerto atas dukungan kepada dirinya. “Saya terharu atas dukungan ini, dengan mengucapkan Bismillah, demi perubahan dan demi kemaslahatan umat dan masyarakat Kota Mojokerto, saya nyatakan, siap untuk maju sebagai Calon Walikota Mojokerto di Pilkada Kota Mojokerto tahun 2024 nanti.” tegas Gus Juned dengan semangat tinggi.
Sementara itu, Gus Juned dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini adalah tahun politik, sehingga banyak orang yang akan memecah belah PKB, semua ini karena kepentingan politik. “Saya tegaskan bahwa PKB Lahir dari Rahimnya NU, jadi NU itu ya PKB, PKB ya NU, dan sampai kapanpun PKB akan berjuang untuk NU dan berjuang untuk Kemaslahatan Umat.” lanjut Gus Juned.
Dilain pihak jika nantinya dirinya ditakdirkan bisa untuk memimpin Kota Mojokerto, maka dirinya akan benar-benar menggunakan anggaran untuk kemaslahatan umat dan memberikan manfaat bagi masyarakat dan tidak mencari uang dibalik program yang tercantum di APBD.
Saat ini PKB terus membangun konsolidasi demi kepentingan yang manfaat untuk masyarakat, dan akan berkelanjutan dan akan membekas hasilnya.
Gus Juned mengatakan kalau PKB akan terus komitment dan konsisten akan terus berjuang untuk perjuangan NU digaris depan dan jangan pernah untuk meragukan Perjuangan PKB, sebab PKB itu rumah nya warga NU. “Semua perjuangan itu memang semua butuh ikhtiar, demi Perubahan di Kota Mojokerto ini,” lanjut Gus Juned.
Menurut Tokoh Politik Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, jika kinginan Masyarakat itu tidak dilaksanakan, maka hasil dana triliunan itu tidak akan mengena kepada masyarakat. “Bolehlah Pemkot Mojokerto melaksanakan mega proyek seperti sekarang ini, tapi pembangunan berbasis kemasyarakatan adalah riil. Itulah yang diperlukan masyarakat,” tegasnya didampingi oleh Dewan Syuro PKB, H. Fanani.
Gus Joned juga menyesal jika selama ini Pemkot Mojokerto kerap menyelenggarakan acara seremonial atau hiburan yang anggarannya diambilkan dari APBD. Padahal, saat ini masih banyak warga Kota Mojokerto yang masih butuh bantuan dana untuk melangsungkan kehidupannya sebagai modal usaha.
Dalam kesempatan itu Gus Juned juga menyoroti adanya Dana Kelurahan yang kemanfaatan nya tidak bisa dirasakan oleh masyarakat, dan LPM di kelurahan itu tidak berfungsi, bahkan dengan tegas Tokoh Kota Mojokerto Abah Joko menyarankan agar LPM di kelurahan-kelurahan di Kota Mojokerto yang tak berguna dan lebih baik LPM itu dibubarkan saja. “Dengan ini saya minta dari para tiada berguna di Kelurahan, lebih baik LPM di kelurahan dibuyarkan saja,” tegas Abah Joko, yang juga menjabat sebagai Ketua Askab PSSI Kota Mojokerto itu. (Kartono)