TRENGGALEK, mediabrantas.id – Ketua Komisi I DPRD Trenggalek, Husni Tahir menyampaikan, bahwa ada beberapa hal yang sangat mungkin untuk diadopsi oleh Kabupaten Trenggalek setelah melakukan studi tiru di Kabupaten Gunung Kidul, pada Rabu, 12 Maret 2025.
Husni mengungkapkan, bahwa salah satu tempat yang dikunjungi adalah Kecamatan Wonosari, di mana mereka mempelajari cara menjaga kelestarian budaya dan lingkungan hidup. Menurut Husni, kelestarian ekosistem menjadi hal yang utama.
“Di Kecamatan Wonosari kita belajar bagaimana menjaga kelestarian budaya dan lingkungan hidup. Jadi, kalau ada program dari manapun yang dapat mengganggu ekosistem, itu tidak dibenarkan,” ujarnya.
Selain itu, studi tiru juga dilakukan di Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Gunung Kidul untuk mempelajari sistem perekrutan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Husni mengungkapkan bahwa Gunung Kidul hanya merekrut 400 dari total 2.000 orang yang mendaftar.
“Ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah,” tambahnya.
Sisanya, kata Husni, akan diseleksi lebih lanjut dengan perjanjian yang berbeda dari yang sudah lolos sebelumnya. Semua ini disesuaikan dengan formasi yang dibutuhkan dan beban keuangan daerah.
Politisi dari Partai Hanura ini menilai ada perbedaan yang signifikan antara Kabupaten Trenggalek dan Kabupaten Gunung Kidul dalam hal perekrutan PPPK. Ia mempertanyakan mengapa di Trenggalek semua PPPK direkrut tanpa mempertimbangkan beban keuangan daerah.
“Kenapa di Kabupaten Trenggalek PPPK direkrut semua tanpa memperhatikan beban keuangan daerah? Kita perlu pertanyakan itu. Bukankah SDM itu merupakan support untuk pencapaian daerah!” tegas Husni.
Husni juga meminta Pemerintah Kabupaten Trenggalek untuk mengevaluasi kembali tata cara perekrutan PPPK.
“Walaupun ada harapan jika beban PPPK menjadi tanggung jawab pusat,” katanya.
Husni menambahkan, bahwa dalam studi tiru tersebut juga ditemukan sistematika talenta yang cukup menarik, dimana pejabat yang terpilih sudah diseleksi sejak awal, sehingga talenta yang dimiliki sudah terlihat jelas dari awal. (Hariyadi)