Upaya Turunkan Stunting, Bupati Mojokerto Tandatangani Komitmen Bersama IMD dan ASI

MOJOKERTO, mediabrantas.id Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmawati melaksanakan penandatanganan komitmen bersama terhadap Inisiasi Menyusui Dini (IMD) dan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif. Pelaksanaan penandatanganan tersebut, dilakukan sebagai upaya Pemkab Mojokerto dalam penanganan percepatan penurunan stunting di kabupaten Mojokerto.

Penandatanganan diikuti 120 peserta yang meliputi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mojokerto, Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten Mojokerto, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Mojokerto, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Mojokerto, Camat, seluruh Puskesmas, serta rumah sakit pemerintah maupun swasta lingkup Kabupaten Mojokerto.

Penandatanganan komitmen bersama terhadap IMD dan ASI eksklusif yang diinisiasi oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto tersebut, dilaksanakan di Aula New Jimbaran Resto, Kecamatan Magersari, Kota Mojokerto. Rabu (7/12) pagi. Pada kesempatan yang sama, Dinkes Kabupaten Mojokerto juga menyelenggarakan peningkatan kapasitas pengetahuan Satgas Covid-19.

Bupati Mojokerto, dr. Ikfina Fahmawati mengatakan, tanda tangan tersebut untuk membentuk komitmen bersama terhadap IMD dan ASI eksklusif. “Saya minta tolong bahwa di dalam komitmen yang sudah ditandatangani ini terhadap IMD yang dinamakan Inisiasi Menyusui Dini adalah secepat mungkin bayi ini bisa menyusu pada ibunya,” bebernya.

Baca Juga:  Bupati Mojokerto Kampanyekan Minum Tablet Tambah Darah di SMKN 1 Jetis

Bupati Ikfina juga mengungkapkan, bahwa saat ini Negara Indonesia sedang fokus pada masalah percepatan penurunan stunting. Menurutnya, karena ini berhadapan dengan masa depan Indonesia.

“Nah, maka untuk diperhatikan dan dipersiapkan adalah bagaimana mereka nanti bisa dengan kondisi maksimal dalam menghadapi masa depannya, yaitu apabila mereka mendapatkan kecerdasan yang maksimal, yang ini akan bisa dipenuhi pada usia dini,” jelasnya.

Menurut Bupati Ikfina, penyebab stunting ada dua, yakni kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. “Maka untuk mencegah terjadinya kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, Ia mengatakan, Balita harus mendapatkan ASI eksklusif,” ujarnya.

Orang nomor satu di lingkup Pemerintah Kabupaten Mojokerto juga meminta, agar komitmen bersama untuk IMD bisa dipersiapkan, baik kepada ibu hamil sebelum melahirkan dan setelah melahirkan, agar bayi langsung mendapatkan ASI eksklusif dari ibunya.

Baca Juga:  Pertambangan di Kabupaten Blitar Bakal Dikelola BUMD

Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Mojokerto kembali menggelontorkan anggaran untuk bantuan sosial.

“Kedua, semua puskesmas dan rumah sakit untuk bisa meneruskan kepada seluruh yang bersangkutan di wilayah Kabupaten Mojokerto untuk bisa melakukan IMD, dan kalau perlu ada monitoring,” ungkapnya.

Bupati Ikfina menilai IMD sangat diperlukan, karena menjadi faktor utama agar bayi baru lahir bisa bertahan dari berbagai penyakit infeksi, dan bisa menjadi penyempurnaan dari organ-organ tubuhnya, karena ASI dapat memenuhi kebutuhan gizi bayi secara lengkap.

“Sehingga, bagaimanapun ASI ini harus diberikan. Di sisi yang lain, yaitu kebal tubuh hanya didapatkan ada pada ASI saja, tidak dilantarkan pada susu formula, sehingga kekebalan dari penyakit infeksi akan didapatkan kalau bayi mendapatkan ASI dari ibunya. Selain itu, ketika ibu ini menyusui bayinya, maka akan terjadi ikatan boundingnya yang sangat baik sekali antara ibu dan anaknya,” jelasnya.

Bupati Ikfina juga menekankan, bahwa percepatan penurunan stunting ini adalah program nasional serta juga mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo. Maka beliau meminta, dalam upaya menurunkan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Mojokerto tidak hanya menemukan balita stunting, akan tetapi mengupayakan bagaimana jangan sampai terjadi kelahiran bayi-bayi stunting, dan jangan ada calon ibu maupun ibu hamil yang kurang gizinya.

Baca Juga:  Belum Diresmikan, JLS Dijadikan Ajang Gowes Bersama Empat Kabupaten di Madura

“Saya minta tolong kepada kalian semua untuk bisa memberikan perhatian kepada hal ini, sehingga komitmen ini tidak hanya sekedar naskah yang ditandatangani, tetapi kemudian ada tindak lanjut terhadap semua kehamilan dengan berperan aktif kepada semua persalinan dan semua perawatan bayi dari 0 sampai 6 bulan kedepan,” pungkasnya.

Perlu diketahui, pelaksanaan penandatanganan komitmen bersama terhadap IMD dan ASI eksklusif tersebut juga turut dihadiri Kepala Dinkes Kabupaten Mojokerto, dr. Ulum Rokhmat Rokhmawan, Ketua IBI Kabupaten Mojokerto, Ketua IDI Kabupaten Mojokerto, Ketua POGI Mojokerto, Ketua PERSAGI Kabupaten Mojokerto, serta jajaran Forkopimca se-Kabupaten Mojokerto. (Kartono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *