KEDIRI | optimistv.co.id – Program USAID Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI) People With Disabilities (PWD) dan JAPRI Women’s Economic Empowerment (WEE) membawa dampak positif Bagi UMKM Kota Kediri. Tentunya membawa angin segar bagi perekonomian di Kota Kediri. Pelaksanaan USAID JAPRI PWD di Kota Kediri diikuti 208 peserta disabilitas. Terdiri dari tunanetra sebanyak 71 orang, tunarungu dan tunawicara sebanyak 110 orang, tunadaksa sebanyak 57 orang, lalu tunagrahita sebanyak 10 orang. Mereka mengikuti berbagai tahapan pelatihan mulai dari _entreprenuership training_, _coaching, business motivation work_, dan _business model canvas_ yang diberikan oleh 9 _coach_ disabilitas, 3 _coach_ non disabilitas, serta 6 motivator. Dari program ini didapat hasilnya terjadi peningkatan usaha 129 orang, peningkatan pendapatan 91 orang, dan terbentuknya pengusaha baru 8 orang. “Kita melatih teman-teman disabilitas yang ada di Kota Kediri untuk percaya diri dan bisa bergabung dengan yang lainnya bahkan di marketplace. Pemerintah Kota Kediri sendiri juga membeli produk-produk yang dihasilkan. Seperti misalnya masker,” ujar Abdullah Abu Bakar, Sabtu (12/2).
Sementara itu pelaksanaan USAID JAPRI WEE yang diikuti 290 peserta pun juga memberikan hasil yang baik. Yakni, perizinan usaha 290 orang, peningkatan pendapatan sebesar 84 persen, hingga peningkatan kemampuan pengelolaan usaha sebesar 88 persen. Hasil tersebut didapat setelah para peserta mengikuti _one day business training_ dan _business coaching_. Sebagai fasilitator dalam program ini melibatkan 15 pengusaha perempuan lokal. “Kami adakan pameran dari hasil JAPRI PWD dan JAPRI WEE. Dari pameran tersebut kita bisa tahu produk mereka memang bisa dipasarkan dan layak untuk dijual. Ada beberapa yang sudah siap untuk go digital,” ungkapnya.
Abdullah Abu Bakar menilai program USAID JAPRI PWD dan JAPRI WEE ini membawa dampak bagi tumbuhnya usaha baru dan berkembangnya usaha-usaha lokal. Bahkan dari USAID juga memberikan seed funding kepada 101 pengusaha terdiri yang dari 50 pengusaha disabilitas dan 51 pengusaha perempuan. “Saya berharap kerjasama ini terus bisa berjalan dan yakin bahwa kedepan dengan adanya kerjasama-kerjasama seperti ini pengusaha lokal lebih terbuka. Tidak hanya dapat pengetahuan dari dinas setempat tapi juga dari luar. Semoga ke depan kita bisa mengadakan yang lebih besar lagi dan membawa kebermanfaatan yang lebih besar,” pungkasnya.
Program USAID JAPRI telah secara resmi ditutup Rabu (9/2) di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya. Dalam acara penutupan ini, Wali Kota Kediri mendapat apresiasi dari USAID karena Pemerintah Kota Kediri berkontribusi atas pengembangan kewirausahaan dalam program JAPRI. Penghargaan diserahkan oleh Mission Director USAID Indonesia Jeffery Cohen.
Turut hadir dalam kegiatan ini, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Deputy Political and Economic Officer, U.S. Consulate General Surabaya Dylan Hoey, Plt. Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kemendikbud Ristek Dr. Ir. Kiki Yuliati, M.Sc., Bupati Blitar Rini Syarifah, Wakil Bupati Trenggalek Syah Muhammad Natanegara, Executive Director Mien R. Uno Foundation Suryani Indah Sari, dan Ketua Umum Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia Ibu Maulani Rotinsulu.(Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Sekretariat Daerah Kota Kediri)
Reporter : Edy Siswanto