Wabup Mojokerto Raih Gelar Doktor Dengan Predikat Nilai Sangat Memuaskan

MOJOKERTO, Optimistv.co.id – Rasa Bangga dan Haru bercampur Suka – Cita Menyelimuti perasaan dari Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto DR. H. Muhammad Albarraa Lc. M.hum yang akrab disapa Gus Barra ini yang telah berhasil meraih gelar Doktor (S3) dengan predikat atau nilai sangat memuaskan dari Universitas Padjadjaran.

Saat itu Gus Barra, , menyampaikan disertasi berjudul “Naskah Perjuangan Kyai Abdul Wahab: Edisi Teks Dan Kajian Historiografi Nahdlatul Ulama,” Karya Kiai Abdul Chalim dalam Sidang Promosi Doktor Program Studi Ilmu Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Padjadjaran.
Disertasi ini ditulis langsung oleh Gus Barra, sebagai putra Ketua Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan Pengasuh Pondok Pesantren Internasional Amanatul Ummah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim MA, dalam memperoleh gelar Doktor bidang Ilmu Sastra Fakuktas Budaya.

Penelitian ini dilakukan Gus Barra untuk menghasilkan teks yang bersih dari kesalahan sebagai dasar pengungkapan peranan tokoh KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Abdul Halim dalam proses perjalanan berdirinya Nahdlatul Ulama.

Disertasi ini membahas tiga hal yang menjadi rumusan, yaitu: Bagaimana edisi teks naskah Sejarah Perjuangan KH Abdul Wahab yang bersih dari kesalahan. Bagaimana historiografi NU dan pendirinya versi naskah Sejarah Perjuangan Kiai Haji Abdul Wahab. Dan bagaimana peran KH Abdul Wahab Hasbullah dan KH Abdul Halim dalam pendirian NU versi naskah Sejarah Perjuangan Kiai Haji Abdul Wahab.

Setelah menguraikan pemaparan dengan lugas dan terarah, berbagai pertanyaan pun ditanyakan oleh tim promotor. Semuanya pun bisa dijawab oleh Gus Barra dengan penuh percaya diri dan benar. Setelahnya, sidang promosi doktor pun diskors sekitar 15 menit, untuk rapat penilaian oleh Ketua Sidang bersama Promotor.

Baca Juga:  Kepala Disdagrin Gelar Grebeg Pasar Murah Bulan Suci Ramadhan 1443 H di Tembelang

Alhasil, Ketua Sidang Prof. Aquarini Priyatna, MA., M.Hum., Ph.D. menyampaikan bahwa Gus Barra yang juga menjabat sebagai Ketua GP Ansor Kabupaten Mojokerto itu telah dinyatakan lulus dari program studi Doktor Ilmu Sastra dengan yudisium sangat memuaskan. Yang langsung disambut dengan tepuk tangan peserta sidang.


“Oleh karena itu, sesuai dengan sistem akademik, mulai hari ini saudara berhak menggunakan gelar Doktor. Kami ucapkan selamat kepada saudara Muhammad Albarra. Semoga gelar doktor ini bermakna untuk pencapaian saudara di masa yang akan datang. Teruslah saudara untuk berakselerasi dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa dan negara,” ungkap Prof. Aquarini Priyatna saat itu sambil tersenyum.

Saat itu Ketua Sidang mengatakan, perlu diketahui ijazah Doktor tidak diserahkan pada sidang hari ini, melainkan dalam wisuda Universitas Padjadjaran mendatang.
“Sebagai bukti kelulusannya saudara dalam sidang promosi doktor, kami serahkan sertifikat kelulusan sidang promosi doktor atas nama Doktor Muhammad Albarra,” ucapnya saat itu.

Dilain pihak , Prof DR KH Asep Saifuddin Chalim selaku Ayah dari Gus Barra menyampaikan terima kasih kepada Ketua Sidang, Tim Promotor serta hadirin yang tidak bisa ia sebutkan satu persatu.
“Alhamdulillah pada saat ini putra pertama saya, Muhammad Albarra telah berhasil menyelesaikan sidang promosi doktor. Sebagai orang tua, hampir tidak pernah berkunjung ke tempat ini kecuali satu kali, itupun terlambat. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Kiai Asep Saifuddin Chalim yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet ini sambil tersenyum bercampur haru

Baca Juga:  Usai Jadi Imam Sholat Teraweh dan Kultum, Gus Barra Tinjau dan Santuni Korban Kebakaran di Desa Dinoyo Jatirejo

Dalam kesempatan itu , Romo Yai Asep, berucap. ” Kami Mohon bimbingan dan kerjasamanya, sehingga melalui pendidikan, kita bisa memberikan bakti kita kepada bangsa dan negara. Selanjutnya kepada anak saya, saya sampaikan setelah lulus ini segeralah dibuat sebuah buku dan kemudian lanjut berkiprah serta meneruskan perjuangan Pergunu atau Persatuan Guru Nahdhatul Ulama,” lanjut Romo Yai Asep.

Dijelaskan oleh Romo Yai Asep, bahwa 10 tahun yang lalu diri nya diberi amanah untuk menghidupkan Pergunu. Seperti halnya dalam lagu marsnya “Bangkitlah dari tidurmu yang panjang”, karena berdirinya memang tahun 1952 kemudian mati dan baru berjaya berdiri lagi pada tahun 2002.
“Berdirinya juga harus melalui perjuangan, dengan prosesnya yang panjang seperti saat berdirinya, yakni kira-kira 10 tahun yang lalu dan saya di beri amanah untuk memimpin. Alhamdulillah belum sampai 10 tahun sudah berdiri berguru di 34 provinsi di 514 cabang dan ribuan pengurus ranting,” ucap Romo Yai Asep dengan berbinar binar rasa bahagianya melihat keberhasilan putra pertamanya itu.

Romo Yai Asep menekankan, tujuannya tidak ada lain adalah bagaimana yang tadi saudara sampaikan dalam pemaparan bahwa ketika Abahnya menulis surat undangan untuk mengundang ulama-ulama besar pulau Jawa Madura dan Kalimantan seperti yang dilakukan oleh Kiai Abdul Halim dan Kiai Wahab.
Sedangkan, Gus Barra mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua, istri dan anak-anaknya. Saat itulah, nampak Gus Barra tidak bisa menahan rasa haru bercampur bahagia. Karena, untuk menyelesaikan doktornya itu, ia pun harus sibuk bahkan riwa-riwi ke Bandung. Yang tentunya sedikit banyak, menyita waktunya dengan keluarga apalagi ia juga seorang Wakil Bupati Mojokerto yang jadwal kesibukan sosial nya sangat tinggi.

Baca Juga:  Ketua GP Ansor Gus Barra Bacakan Resolusi Jihad Pada Apel Hari Santri di PCNU Kab. Mojokerto

Sementara itu rasa syukur yang tak terhingga menyelimuti perasaan Gus Barra yang bisa menyandang gelar Doktor Filologi dan lulus dengan predikat memuaskan. ” Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua yang senantiasa mendidik dan mengiringi do’a di setiap langkah saya, teruntuk adik, Istri dan anak-anak tercinta, dosen pembimbing, rekan-rekan mahasiswa, civitas Akademika Prodi Ilmu Sastra Fakultas Ilmu Bahasa Universitas Padjadjaran, serta seluruh pihak yang turut mendukung dan mengaminkan setiap do’a terbaik, juga kepada seluruh Masyarakat Kabupaten Mojokerto. ” ucap Gus Barra yang dikenal Dermawan dan murah senyum ini.

Gus Barra menjelaskan, bahwa dengan judul “Naskah Perjuangan Kiai Abdul Wahab Chasbullah: Edisi teks dan Historiografi NU, dirinya berharap, berdo’a dan berupaya, semoga ilmu ini bisa membawa manfaat untuk kemaslahatan umat di masa yang akan datang.

Reporter: Ririn Fadillah – Kartono

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *