Wagub Jatim: Forum Kapnas Buka Kesempatan Pelaku Usaha Kembangkan Teknologi

SURABAYA, mediabrantas.id – Forum Kapasitas Nasional telah membuka kesempatan para pelaku usaha yang ada di dalamnya untuk mengembangkan teknologi. Bahkan pelaku usaha yang masuk dalam skala menengah bisa menunjukkan kemampun hingga menembus pasar luar negeri. Misalnya saja salah satu perusahaan galangan kapal di Gresik yang kini punya pasar di Malaysia dan Brunei.

“Ini menunjukkan bahwa keberadaan industri hulu migas tidak saja memberikan hasil energinya, tapi juga membuka kesempatan terhadap pelaku usaha penunjangnya untuk mengembangkan teknologi,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, di acara Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023 Wilayah Kerja Jawa, Bali, Madura dan Nusa Tenggara (Jabanusa), di Surabaya, Selasa (23/5).

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak di acara Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023 Wilayah Kerja Jabanusa (foto: SMSI Jatim)

Forum Kapnas III 2023 wilayah Jabanusa merupakan rangkaian pertama Forum Kapnas yang juga akan dilaksanakan di empat wilayah kerja SKK Migas lainnya, yakni Papua dan Maluku (Pamalu), Kalimantan dan Sulawesi (Kalsul), Sumatera Bagian Utara (Sumbagut), dan Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel).

Baca Juga:  Tim URC BPBD Kabupaten Blitar Lakukan Aksi Penyemprotan Disinfektan Di Kecamatan Wonotirto

Wagub Jatim juga melihat bahwa Forum Kapnas yang sudah dua kali dilaksanakan telah meningkatkan kuantitas dan kualitas pelaku usaha kecil dan menengah (UMKM) yang selama ini dibina oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).  Dia berharap forum ini dilanjutkan sehingga bisa terus menciptakan mulplier effect bagi perekonomian lokal, daerah, dan nasional.

Secara umum, kata Emil, aktivitas industri minyak dan gas di Jawa Timur memiliki pengaruh penting bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Tahun lalu Provinsi Jawa Timur mengalami pertumbuhan ekonomi hingga 6 persen, di luar perhitungan sektor migas. Namun ketika sektor migas dimasukkan ke dalam agregat pertumbuhan ekonomi provinsi, angkanya turun menjadi 5,7 persen. Setelah ditelisik, ternyata penyebabnya adalah terjadi beberapa gangguan infrastruktur termasuk tanah longsor pada dua kuartal di tahun lalu, yang menyebabkan aktivitas migas terganggu.

Baca Juga:  Jawa Timur Hari Ini Mulai Dilakukan Penyekatan Larangan Mudik

“Di satu sisi, industri ini punya pengaruh signifikan dalam pertumbuhan ekonomi. Tapi di sisi lain continuity-nya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Saya harap semua pihak bisa menjaga stabilitas kegiatan industri migas, agar perputaran ekonomi tidak terganggu,” ujarnya.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak di acara Forum Kapasitas Nasional III tahun 2023 Wilayah Kerja Jabanusa (foto: SMSI Jatim)

Dalam kesempatan yang sama, Vice President Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas sekaligus Ketua Forum Kapnas Erwin Suryadi memaparkan output dari kegiatan Forum Kapnas yang semakin dirasakan oleh para pelaku usaha pendukung industri hulu migas, termasuk UMKM.

“Ada ratusan UMKM di Jawa Timur yang dibina. Setelah melewati proses kurasi, terdapat 8 UMKM yang kami fasilitasi untuk bekerja sama dengan Tokopedia sehingga mereka bisa memasarkan produknya lewat market place. Jumlah ini akan terus bertambah,” kata Erwin.

Baca Juga:  Aliansi Masyarakat Tolak Mas Ipin Ikut Pilgub

 

TENTANG SKK MIGAS

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) adalah institusi yang dibentuk oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 9 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pengelolaan Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi. SKK Migas bertugas melaksanakan pengelolaan kegiatan usaha hulu minyak dan gas bumi berdasarkan Kontrak Kerja Sama. Pembentukan lembaga ini dimaksudkan supaya pengambilan sumber daya alam minyak dan gas bumi milik negara dapat memberikan manfaat dan penerimaan yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. (Zainal/SMSI)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *