MOJOKERTO, mediabrantas.id – Dalam Rangka untuk menanamkan nilai-nilai Kebangsaan pada diri Kepala Desa dan Perangkat Desa yang ada di Wilayah Kecamatan Bangsal, Maka Camat Bangsal Kabupaten Mojokerto Liantoro Sugeng Wijaya, S.ST, M.Si, nengelar Diskusi Panel bertajuk Seminar wawasan Kebangsaan di Lantai 3 Kantor Kecamatan Bangsal, yang diikuti oleh para Kepala Desa dan Perangkat Desa se Kecamatan Bangsal, Kamis (18/09/2025) dengan 4 narasumber, yakni Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, H. Khoirul Amin, S.Pd, dari Fraksi NasDem, Anggota DPRD Kabupaten Mojokerto dari Fraksi PDI-Perjuangan, Nurida Lukitasari, S.Pd, dan Mayor Sunu Umbaro, dari Korem 082, serta Denata dari Kejaksaan Negeri Kabupaten Mojokerto.
Acara Diskusi Panel ini diawali sambutan oleh Camat Bangsal Liantoro Sugeng Wijaya yang dalam sambutannya mengatakan bahwa Diskusi Panel Wawasan Kebangsaan ini adalah forum diskusi dan edukasi yang bertujuan menanamkan dan menguatkan nilai-nilai kebangsaan, seperti Pancasila, UUD 1945, cinta tanah air, persatuan, dan bela negara, kepada berbagai lapisan masyarakat.
Dijelaskan oleh Camat Liantoro, bahwa Kegiatan ini juga membahas isu-isu kontemporer seperti penggunaan media sosial, radikalisme serta mendorong peran aktif masyarakat dalam menjaga keutuhan bangsa.
Sedangkan Tujuan Seminar Wawasan Kebangsaan ini kata Camat Liantoro yakni, Meningkatkan kesadaran nasionalisme: Menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kesadaran akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, serta
Memahami nilai-nilai luhur: Menguatkan pemahaman tentang Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan nilai-nilai sejarah perjuangan bangsa.
Dalam kesempatan itu, Camat Liantoro juga mengutip perkataan Mendiang Presiden RI pertama Bung Karno, bahwa di era globalisasi saat kita sedang berperang, namun bukan melawan bangsa Asing atau penjajah, melainkan Bangsa kita Sendiri, sehingga perlunya kita menanam nilai nilai kebangsaan pada diri kita semua untuk selalu mencintai negara ini.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, H. Khoirul Amin dalam sambutannya sekaligus mengisi Materi Kebangsaan ini dirinya mengapresiasi dan menyambut baik atas diselenggarakan acara Seminar Diskusi Panel Wawasan Kebangsaan yang digelar oleh Kecamatan Bangsal ini.
Menurut pria yang akrab disapa Abah Amin Ngabar tersebut bahwa Seminar Diskusi Panel Wawasan Kebangsaan ini sangat lah positip, dan harus ditanamkan pada diri para Kepala Desa dan Kepala Desa se Kecamatan Bangsal ini untuk bisa meningkatkan pemahaman tentang nilai-nilai kebangsaan dan memperkuat rasa persatuan di tengah keberagaman.
Abah Amin Ngabar ini juga menekankan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui penguatan ideologi Pancasila.
Selain itu, Abah Amin juga mengajak seluruh peserta untuk aktif dalam menjaga stabilitas sosial dan politik di Jawa Timur, khususnya di Kabupaten Mojokerto ini. “Kita harus terus memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa di tengah tantangan zaman. Pemahaman wawasan kebangsaan harus terus ditanamkan kepada seluruh kepala Desa dan Perangkatnya agar kita tidak betul betul memahami tentang Wawasan Kebangsaan.
Dalam kesempatan itu, Abah Amin berharap dengan diadakannya Seminar Wawasan Kebangsaan ini dirinya berharap Kita semua bisa meningkatkan kesadaran diri sebagai Warga Negara Kestuan Republik Indonesia (NKRI), yang memiliki UUD 1945 dan Pancasila.
Selain itu juga untuk meningkatkan pemahaman akan hak dan kewajiban serta mempunyai rasa bangga dan cinta tanah air, khususnya bagi para Kepala Desa dan para Perangkat yang menghadiri acara Seminar Diskusi Panel ini.
Dalam kesempatan ini, Abah Amin juga menghimbau kepada para Kepala Desa dan Perangkatnya agar menyadari dan ikut serta dalam melaksanakan pembangunan di Kabupaten Mojokerto ini yang berkesinambungan dan berwawasan budaya.
Abah Amin juga mengatakan bahwa Globalisasi dan pengaruh dunia Medsos memang tak dapat dihindari dan sangat berpengaruh pada aktifitas kebangsaan. Oleh sebab itu perlu disikapi dengan arif dan bijaksana agar situasi di Kabupaten Mojokerto ini tetap aman dan Kondusif, dan masyarakat tidak mudah diterpa isu-isu yang dapat memecah persatuan. (Kartono)
