KEDIRI | optimistv.co.id – DPRD Kota Kediri, Jawa Timur, Senin, 21 Juni 2021, menggelar rapat paripurna pendapat akhir fraksi-fraksi atas Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2020 di ruang sidang DPRD.
Rapat dipimpin langsung Wakil Ketua DPRD Kota Kediri, Firdaus dan Katino. Berdasarkan catatan daftar hadir, ada 21 anggota dewan yang juga mengikuti rapat tersebut. Dalam rapat paripurna tersebut, delapan fraksi menerima dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Kota Kediri tahun anggaran 2020.
Rapat paripurna ini juga diikuti oleh Forkopimda Kota Kediri, Sekretaris Daerah Kota Kediri beserta Kepala OPD di Lingkungan Pemerintah Kota Kediri.
Ada beberapa hal yang diusulkan dan disarankan oleh fraksi-fraksi DPRD Kota Kediri dalam sidang, di antaranya pengelolaan aset agar lebih dioptimalkan untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Berkaitan dengan keberadaan bandara, juga dibahas agar sarana transportasi dari Kota Kediri menuju ke bandara agar dibenahi karena masih terjadi kemacetan.
Selain itu, perlu adanya relokasi Pasar Mrican, penyelesaian inventarisasi dan sertifikasi aset tanah agar lebih dipercepat, perlunya pembangunan mall pelayanan publik agar pelayanan kepada masyarakat lebih efektif, perlunya pembangunan showroom hasil UMKM, dan lain-lain.
Sementara itu, Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, SE, mengucapkan terima kasih kepada fraksi-fraksi yang telah menyampaikan aspirasi, usulan, masukan, saran dan pendapatnya terhadap Raperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2020.
Wali Kota yang akrab disapa Mas Abu ini juga menjelaskan, bahwa yang telah disampaikan Pemerintah Kota Kediri adalah hasil yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
“Alhamdulilah sampai dengan saat ini kita bisa mempertahankan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) yang insyaallah akan kita perkuat terus,” jelas Mas Abu.
Wali Kota juga menyatakan, hasil evaluasi dari DPRD akan menjadi landasan bagi Pemerintah Kota Kediri untuk mengevaluasi kinerja sehingga ke depan akan semakin baik dan semakin sempurna.
Ditambahkan Mas Abu, dalam mengelola pemerintahan, Wali Kota Kediri mengutarakan selalu mencoba untuk berfikir secara efektif dan efisien.
“Saya selalu memikirkan masalah efektif dan efisien supaya kita bisa menghemat anggaran dan anggaran bisa digunakan untuk yang lainnya,” ujarnya.
Dia mencontohkan, efektif dan efisien anggaran bisa membangun tingkat RT-RT melalui Prodamas, Membangun taman, pasar, dan lainnya.
“Tapi efektif dan efisien itu masih dinamis jadi harus terus kita upayakan,” tegasnya.
Terkait relokasi pasar Mrican, Mas Abu mengungkapkan bukan perkara mudah, namun Pemkot Kediri terus berupaya semaksimal mungkin dan sudah ada perencanaan.
Menurut dia, Kota Kediri mempunyai tempat terbatas dengan luas lahan yang hanya 67 kilometer persegi. Pun begitu, dia menyebut sudah ada tempat di daerah Mrican dan sudah disepakati oleh warga.
“Yang mungkin nanti itu bisa untuk memindah. Untuk saat ini masih dalam tahap kajian lapangan,” pungkasnya.
Reporter : Sur