Warga Mambang Gelar Sedekah Desa dengan Arak Jolen

JOMBANG | optimistv.co.id Tradisi sedekah bumi atau sedekah desa bagi masyarakat di Pulau Jawa hingga sekarang masih banyak dilakukan pada hari-hari tertentu, dengan harapan dapat menangkal balak dan akan mendatangkan berkah di kemudian hari.

Seperti yang dilakukan warga masyarakat di Dusun Mambang, Desa Tondowulan, Kecamatan Plandaan, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, Selasa, 8 Juni 2021, mereka dengan kompak mengadakan ritual sedekah desa dengan cara mengarak ambeng atau berkat yang terdiri dari nasi beserta lauk pauk dan anek kue, kemudian dihias beraneka macam bentuk, dan biasa disebut Jolen.

Yang menarik, setelah diarak keliling kampung, Jolen tersebut dikumpulkan di satu tempat, kemudian dilaksanakan do’a bersama, dan setelah itu Jolen yang dipercaya bisa membawa berkah tersebut menjadi rebutan warga maupun pengunjung yang menyaksikan arak-arakan.

Kastomo, Ketua RT.08 Mambang Tengah, dikonfirmasi mengatakan, Jolen itu berasal dari singkatan Bahasa Jawa yang aslinya Ojo Kelalen (jangan lupa). Makanya setiap tahun warga Mambang selalu mengadakan sedekah desa.

Baca Juga:  Pengadilan Negeri Blitar Sidangkan Kasus Istri Kades

“Dengan adanya selamatan atau sedekah desa ini, diharapkan bisa menjadi pengingat bagi semuanya agar tidak sampai lupa untuk bersyukur atas semua nikmat dan rejeki yang telah diperoleh. Karena bagi siapa saja yang mau mensyukuri nikmat, maka akan ditambah oleh Sang Maha Kuasa,” tuturnya.

Menurut Kastomo, perayaan sedekah desa kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang dijadikan satu tempat, dan diadakan hiburan seperti pementasan Kesenian Ludruk, Jaranan, Reog, orkes, dan lain sebagainya. Berhubung sekarang ada pandemi Covid-19, maka perayaan sedekah bumi inu dibagi menjadi lima tempat berbeda, agar tidak terjadi kerumunan massa.

“Meski sudah dilakukan vaksinasi, namun seluruh warga Mambang tetap disiplin menggunakan masker untuk mentaati peraturan yang dikeluarkan pemerintah dan mencegah penyebaran virus Covid-19. Kalau yang tidak menggunakan masker itu adalah orang mbantak (warga dari luar desa yang ikut mencari berkat),” katanya.

Baca Juga:  Desa Kwatu Gelar Sedekah Desa, Selenggarakan Turnamen Bola Volly, Doa Bersama dan Pagelaran Wayang Kulit

Kastomo berharap, pandemi Covid-19 ini segera berlalu, supaya semua kembali normal, dan kegiatan sedekah desa bisa dilaksanakan lebih meriah seperti tahun-tahun sebelumnya.

Reporter : Narko

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *