KEDIRI | optimistv.co.id – Malam Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri Ke-1217 Tahun dimanfaatkan oleh Bupati Kediri, H. Hanindhito Himawan Pramana, SH bersama wakilnya, Dewi Mariya Ulfa, ST untuk melakukan ziarah ke makam-makam para bupati terdahulunya.
Saat tiba di komplek pemakaman Setono Gedong yang berlokasi di Jalan Dhoho Kota Kediri, bupati yang akrab disapa Mas Bup Dhito bersama rombongan langsung berziarah ke makam Syekh Wasil Syamsudin (Mbah Wasil), atau Pangeran Mekah yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di wilayah Kediri, serta Makam Sunan Amangkurat Mas III.
Selanjutnya Mas Bup bersama rombongan berziarah ke makam para Bupati Kediri, di antaranya Bupati Kediri Ke-9, R.A.A Danoediningrat 1 (Soebari Danoedipoera) yang wafat pada tahun 1930, Bupati Kediri Ke-10, R.A.A Danoediningrat 2 (Moeladi) yang wafat pada tahun 1950, dan lain sebagainya.
Seusai berziarah, Mas Bup Dhito dikonfirmasi mengatakan, tujuannya berziarah ini semata-mata untuk memberikan penghormatan kepada para Bupati Kediri terdahulu yang telah meninggal dunia, sekaligus untuk mendo’akan mereka semuanya.
“Kebetulan besuk adalah Hari Jadi Kabupaten Kediri Ke-1217 Tahun, maka sehari sebelumnya kita berziarah untuk mendo’akan dan mengenang jasa-jasa para bupati terdahulu,” kata Mas Bup Dhito, Rabu malam, 24 Maret 2021.
Selain itu, Mas Bup Dhito juga mengaku dalam berziarah tersebut dirinya mendo’akan agar seluruh masyarakat Kediri diberikan kesehatan.
“Kalau semua warga di Kediri sehat semuanya, saya memohon supaya seluruh masyarakat diberikan kebahagiaan dan kesejahteraan, Aamin Aamiin Aamiin Yaa Robbal ‘Alamin,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua Tim Perumus DK4 (Dewan Kesenian dan Kebudayaan Kabupaten Kediri), Khusnul Arif, S.Sos, didampingi Gus Barok, yang juga Ketua Paguyuban Tosan Aji mengatakan, ziarah makam bupati di Setono Gedong seperti ini sudah lama sekali tidak dilakukan setelah Bupati Kediri Ke-19, Drs. Usrie Sastradiredja.
“Bupati terdahulu biasanya melakukan ziarah ke makam para pendahulunya di area Makam Setono Gedong ini. Namun setelah Bupati Pak Usrie, kelihatannya tradisi tersebut tidak terlihat dilaksanakan lagi, dan baru era Bupati Mas Dhito ini setelah dilantik melakukan ziarah ke makam disini,” ulas Gus Barok.
Reporter : Zainal