Jagal di Wonorejo Keluhkan Tutupnya RPH

PASURUAN | optimistv.co.id –
Para jagal (tukang sebelih hewan) di sekitaran Kecamatan Wonorejo, Kabupaten Pasuruan merasa gusar. Penyebabnya Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di daerah tersebut sering tutup tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu.

Seperti yang terjadi pada Jum’at (07/01/2022), para jagal yang datang ke RPH harus menelan kekecewaan karena UPTD di bawah naungan Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pasuruan itu tutup.

Pengamatan media ini di lokasi, nyaris tidak ada detak aktivitas di dalamnya. Pagar berwarna hijau yang membentang sepanjang kurang lebih 10 meter itu tergembok dari luar. Tak ada petugas satu pun yang nampak.

“Kami datang kesini untuk meminta kepada Dinas Peternakan agar membuka pelayanan RPH ini. Karena para jagal akan kesulitan kalau RPH tutup,” tutur Habibi, salah satu Jagal.

Ia menerangkan, tutupnya RPH Wonorejo sudah berlangsung lama. Praktis dari awal diresmikan hingga kini RPH tersebut tanpa geliat bak sudah mati. RPH, lanjutnya, baru beraktivitas kala Hari Raya Idul Adha.

Baca Juga:  Komisi IV DPRD Hearing dengan Pekerja Seni

“Sudah lama. Sudah lima tahun terakhir, mangkrak. Kecuali saat Idul Adha. Padahal RPH ini berlabel SNI dan merepresentasikan RPH yang ada di Kabupaten Pasuruan,” ungkapnya.

Para jagal sendiri bukan tanpa usaha, menurut Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Paguyuban Pedagang Daging Sapi Pasuruan ini, para jagal seakan dipersulit untuk masuk RPH Wonorejo.

“Selama ini enggak bisa masuk dan selalu ditolak. Banyak anggota kami yang dipersulit ketika mau masuk sini. Meskipun itu sudah sesuai dengan syarat-syarat yang diminta oleh RPH,” terangnya.

Padahal, sambungnya, di RPH-RPH lainnya, para jagal tak menemukan kesulitan berarti. Hanya di Wonorejo lah para jagal seolah tak bisa masuk.

“Sedangkan RPH lain di Kabupaten Pasuruan itu bebas. Cuma ada di Wonorejo ini yang SNI, yang pembangunannya menghabiskan milyaran rupiah tapi mangkrak,” sungutnya.

Baca Juga:  Sekda Kota Madiun Meninggal Dunia, Wali Kota Ajak Masyarakat Yasinan dan Doa Bersama Secara Virtual

Imbas dari tutupnya RPH ini, para jagal mau tak mau harus memotong hewannya di kandang atau di rumah masing-masing. Ironisnya, lanjut Habibi, memotong hewan di luar RPH justru menyalahi Perbup.

“Padahal sesuai Perbup, pemotongan hewan diharuskan di RPH. Lha kalau dipotong di rumah pribadi, jelas ada pertentangan dari warga sekitar. Mau dibuang kemana limbahnya,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala UPTD RPH, Sugeng Haryanto menepis bila RPH Wonorejo dikatakan tutup. Menurutnya RPH tetap buka asalkan ada aktivitas pemotongan.

“Biasanya kalau ada pemotongan saja yang buka. Kalau malam ada pemotongan, baru buka. Kalau di Wonorejo buka waktu malam. Nah, kalau enggak ada (pemotongan) ya tutup,” ujarnya saat dikonfirmasi oleh awak media.

Sugeng memastikan, meskipun tutup, tetapi masih ada petugas di dalam gedung RPH, khususnya petugas di bagian pengamanan.

“Meski tutup ada teman-teman di dalam kok. Penjaganya kan ada, bagian pengamanan. Ya kalau siang kan memang tidak ada aktivitas. Jadi tutup. Kalau mau motong, monggo nanti kami buka,” paparnya.

Baca Juga:  Diancam Mati oleh Kadispendik, Wartawan & LSM Akan Gruduk ke Kantornya

Aktivitas di RPH, terang Sugeng, biasanya dimulai sekitar pukul 17.00 WIB. Pada waktu tersebut, petugas sudah standby. Ia juga mengaku siap membantu menelepon petugas bila petugas masih tidak ada di tempat.

“Mulai jam 5 sore biasanya sudah ada petugasnya. Kalau sapinya mau datang, diistirahatkan dulu monggo, tinggal ngebel saya kalau tidak ada petugasnya. Nanti biar saya yang ngebel ke petugas disitu,” urainya.

Masalah kesulitan para jagal memasuki RPH hingga membuat para jagal itu memotong di rumahnya sendiri juga ditepisnya. Pihaknya siap menerima setiap jagal asalkan sesuai dengan prosedur yang berlaku.

“Kalau yang motong di rumahnya sendiri itu, ya mungkin mereka memotong sapi betina. Kalau motong sapi betina yang produktif, kami enggak berani. Karena menyalahi aturan,” pungkasnya.

Reporter : Andik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *