PROBOLINGGO | optimistv.co.id – Pemerintah Kota Probolinggo terus berupaya menggeliatkan perekonomian di wilayahnya dengan menggerakkan berbagai sektor termasuk diantaranya pondok pesantren, melalui program One Pesantren One Product (OPOP). Untuk itu, Rabu (13/4), Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin mengukuhkan pengurus OPOP Masa Bhakti 2021-2024.
Pengurus OPOP diketuai Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan. Sedangkan Ketua Harian Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Fitriawati. Dalam pelaksanaannya, tim ini bertugas melakukan koordinasi dan kerja sama dengan organisasi dari lembaga terkait, menyiapkan dan melaksanakan kegiatan penguatan OPOP, melakukan seleksi dan menetapkan OPOP serta melaporkan tugasnya pada wali kota.
Wali Kota Habib Hadi menyampaikan berdasarkan peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 62 Tahun 2020 tentang OPOP, bahwa dalam rangka mewujudkan kemandirian umat melalui para santri, ponpes dan alumni pesantren agar mampu mandiri secara ekonomi dan sosial melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis, diperlukan keterpaduan penguatan dan pengembangan program OPOP. “Mudah-mudahan ini bisa membuat kita semua mau melangkah ke depan lebih baik lagi. Khususnya di lingkungan ponpes,” ujarnya.
Habib Hadi juga berharap seluruh pihak yang terlibat dalam program OPOP harus memiliki rasa tanggung jawab, rasa peduli dan rasa berjuang untuk mewujudkan program yang disusun. “Kepada yang hadir disini, saya harap semua memahami bahwasanya giat ini ada aspek manfaat yang harus kita kembangkan. Pada Perangkat Daerah terkait, bisa mengintervensi untuk terwujudnya pelaksanaan OPOP di Kota Probolinggo berjalan sukses dan mampu mewujudkan pesantren yang berdaya secara ekonomi,” harapnya.
Tak hanya itu, Habib Hadi menambahkan, ponpes dapat menjadi lembaga otonom, mandiri, tangguh dan memiliki usaha dari hulu hingga hilir. Dimana melalui program ini ia mendorong agar pesantren bisa mengembangkan diri di berbagai sektor usaha. Baik itu sektor produksi, konsumsi, pemasaran, jasa maupun keuangan. Usaha mandiri yang dirintis dan dikembangkan pesantren, sejatinya diorientasikan seluruhnya bagi kemaslahatan pesantren dan masyarakat.
Pesantren memiliki tanggungjawab dalam mendukung kemandirian pesantren. Oleh karenanya, ia mengajak masyarakat untuk berpartisipasi memberikan masukan, pemikiran kreatif dan inovatif dalam upaya membangun dan memberdayakan potensi sumber daya pondok pesantren dan masyarakat Kota Probolinggo dalam rangka membangun tatanan ekonomi baru di pesantren.
Pada kesempatan itu, Wali Kota Habib Hadi juga mengungkapkan keinginannya untuk memiliki gerai untuk memajang hasil OPOP. Keinginan itupun tak pernah absen ia sampaikan pada Gubernur Jatim dan jajarannya, mengingat keberadaan aset milik Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang berada di utara kawasan terminal, dinilainya sangat potensial untuk mewujudkan harapan tersebut. “Asetnya itu ada di pinggir jalan dan panjang (luas). Asal tanahnya boleh dipinjam pakaikan, kita siap bangunkan untuk mewujudkan gerai dimaksud. Semoga segera terwujud,” katanya.
Giat Pengukuhan dan Workshop OPOP “Membentuk Kemandirian Ekonomi Masyarakat Berbasis Pesantren” Kota Probolinggo, dimulai sekira pukul 10.30 WIB dengan partisipan sebanyak 50 orang.
Menurut Kepala DKUPP Fitriawati giat itu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas SDM santri di kalangan ponpes, menciptakan kemandirian umat melalui santri para pesantren, alumni dan masyarakat serta mendorong kemajuan ekonomi para pesantren agar terwujud pesantren yang berdaya secara ekonomi.
Reporter : Nanang
1 komentar