BLITAR (OPTIMIS) –Kesuksesan Petani di Kabupaten Blitar dengan bercocok tanam secara Biosaka atau tanpa pupuk kimia. Sehingga, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Serealia Ditjen Tanaman Pangan langsung melawat untuk melihat cara bercocok tanamnya.
Rombongan Kementan yang berjumlah puluhan orang itu ditemui langsung oleh Bupati Blitar Rini Syarifah didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertapa) Kabupaten Blitar Wawan Widianto, Asisten II Setda Ulfie Zulfiqar Zuqsas, dan Kabag Perekonomian Setda Sri Wahyuni.di pendopo Ronggo Hadi Negoro atau RHN sebelum ke lokasi.
Bupati Blitar usai menerima rombongan Kementan, kepada wartawan menerangkan, bahwa petani di kabupaten Blitar saat ini mendapat apresiasi dari Kementan soal teknik bercocok tanamnya secara Biosaka.
“Hasil panennya bagus, juga murah dalam biaya produksi. Untuk itu, pemerintah daerah Kabupaten Blitar akan terus mendorong inovasi tersebut, agar perekonomian petani lebih sejahtera lagi,” ungkapnya Kamis (12/5/2022) .
Mak Rini juga menuturkan, bahwa sistim Biosaka ini sebenarnya sudah cukup lama di praktekan sejak tahun 2019 oleh petani di Kabupaten Blitar. Namun, baru sekarang dilirik oleh Kementan, sehingga ia berharap nantinya agar dapat dikembangkan di seluruh Indonesia, demi kemajuan sektor pertanian dan mengurangi beban subsidi pupuk dari Pemerintah.
“Pak direktur bersama beberapa profesornya. Nantinya akan meneliti dan mengkaji dulu. Seperti apa hasilnya, pas apa enggak komposisinya, selebihnya kita akan minta pertimbangan beliau-beliau,” tukasnya.
Sementara ituDirektur Serealia Ditjen Tanaman Pangan Kementan Moh Ismail W mengomentari, bahwa Biosaka adalah sebuah kreatifitas yang sangat luar biasa. Sehingga, hal ini perlu dikembangkan terus, baik secara akademis maupun ilmiahnya.
“Kami datang kesini mau berdiskusi dengan penemu dari Biosaka Pak Anshar serta penggunanya untuk melihat langsung seperti apa pupuk ini diciptakan dan seberapa efektifitasnya,” pungkasnya.
Reporter : (Kmf/Muklas)