Kabiro Media Brantas Sampang Terpilih Jadi Ketua GAWAT

SAMPANG, mediabrantas.id – Sejumlah aktivis dan jurnalistik di Madura yang tergabung dalam Gabungan Aktivis dan Wartawan (GAWAT), musyawarah di Cafe Cerr, Jalan Trunojoyo, Taman Arum, Banyuanyar, Sampang, Kamis, 24 April 2025.

Dalam forum penting yang diwarnai semangat kebersamaan tersebut, Abd. Hadi secara aklamasi terpilih sebagai ketua, didampingi Rifadi sebagai sekretaris.

Sekretaris GAWAT, Rifadi menyatakan akan selalu berkomitmen untuk menjadikan organsasi ini sebagai ruang independen yang mendorong literasi, jurnalisme kritis, dan aktivisme sosial yang konstruktif.

Ditambahkan Rifadi, bahwa GAWAT hadir sebagai wadah terbuka lintas profesi, dengan tujuan utama menciptakan ruang produktif bagi generasi muda di Madura.

“Kami ingin menghidupkan ekosistem yang sehat dan positif, dimana pemuda bisa belajar, berkolaborasi, dan memberi kontribusi nyata bagi daerahnya,” ucapnya.

GAWAT
Gabungan Aktivis dan Wartawan saat melakukan musyawarah pembentukan Pengurus GAWAT di Cafe Cerr Banyuanyar Sampang, Kamis (24/4)

Lebih lanjut Rifadi mengungkapkan, organisasi GAWAT didirikan sebagai gerakan moral yang mengedepankan prinsip transparansi dan keberpihakan terhadap kepentingan publik. Komunitas GAWAT terbentuk lebih mengedepankan kekompakan dan koordinasi lintas sektor sebagai kunci sukses organisasi dan ingin hadir sebagai mitra kritis sekaligus solutif dalam isu-isu strategis, seperti pemerintahan, pendidikan dan kesehatan.

Baca Juga:  Anggota DPRD Kota Mojokerto Yang Menjabat Sebagai Ketua Komisi I, Dra. Hj.Enny Rahmawati Gelar RESES Tahap I Tahun 2024

“Dengan semangat literasi dan advokasi kebijakan, GAWAT berharap bisa menjadi mitra strategis dalam mengawasi jalannya pembangunan di Madura, sembari mendorong transparansi dan akuntabil,” ungkapnya.

Masih menurut Rifadi, pembentukan GAWAT disambut positif oleh berbagai kalangan, terutama karena pendekatan inklusif dan narasi perubahan yang diusung. Namun, sebagaimana organisasi berbasis komunitas lainnya, keberlanjutan dan konsistensi tetap menjadi ujian utama.

“Masyarakat Madura kini menaruh harapan, namun juga tetap kritis. Karena yang dibutuhkan bukan hanya semangat, tetapi langkah nyata dan keberpihakan sejati pada rakyat,” tuturnya. (Hadi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *