
MOJOKERTO, mediabrantas.id
Alun-alun Wiraraja Kota Mojokerto pada Kamis (23/5/2024) malam besok akan sontak dibuat heboh dengan gemerlap ribuan balon lampion yang akan mengudara di atas area lokasi taman hiburan keluarga dan pusat kuliner di Kota Mojokerto itu.
Gemerlap ribuan balon lampion di udara dalam rangka peringatan Waisak di Kota Mojokerto tahun ini tentunya akan menjadi lebih istimewa dari tahun-tahun sebelumnya.
Selain kehebohan gemerlap ribuan balon lampion yang akan mengudara, Peringatan Waisak Majapahit tahun ini juga dalam rangka menjaga Keharmonisan dan kerukunan antar umat beragama yang sampai saat ini masih terus terjaga di Kota Mojokerto dengan Hidup Berdampingan dalam Berbangsa yang menjadi tema Waisak dari Sangha Agung Sangha Agung Indonesia (SAGIN) dituangkan dalam Festival Lampion Balon Waisak Majapahit 2024 yang digelar besok malam itu.
Sementara itu Pj Wali Kota Mojokerto Moh. Ali Kuncoro menuturkan
Festival yang melibatkan lintas komunitas, lintas tradisi, dan lintas agama ini rencananya baru pertama kali digelar di Kota Mojokerto. “Bahwa Mojokerto yang merupakan pusat Kerajaan Majapahit tentu harus memiliki semangat Bhinneka Tunggal Ika yang kuat. Perlu diingat bahwa Mojokerto ini punjernya Indonesia, jadi jangan sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena bisa berdampak bagi Indonesia,” kata Ali Kuncoro pada Rabu (22/5/2024) saat diwawancarai para Wartawan.
Dijelaskan oleh Mas Pj Ali Koncoro bahwa peringatan Waisak di Kota Mojokerto tidak hanya melibatkan Wihara Buddhayana Mojokerto, Sahabat Sosial Berbagi Mojokerto dan berbagai organisasi lintas agama yang mengisi acara, namun momen ini merupakan bentuk nyata Bhinneka Tunggal Ika.
Menurut Mas Pj. Ali Kuncoro bahwa Kebersamaan saat festival Lampion Balon Waisak Majapahit tahun 2024 ini nantinya akan menjadi cermin bahwa Kota Mojokerto memang layak menjadi tempat lahirnya Bhinneka Tunggal Ika dari kitab Sotasoma karya dari seorang Pandita Buddha sebagai guru Dharma yang asli dari Majapahit, yakni Mpu Tantular.
Sementara itu Ketua Panitia Bersama Festival Lampion Balon Waisak Majapahit Tahun 2024 Darmanto Anam Muliawan didampingi Kepala Diskominfo Kota Mojokerto Santi Ratnaning Tias menyampaikan dalam festival ini akan diterbangkan 2.568 lampion balon Waisak Majapahit 2024. “Kami juga menggunakan tali. ” Jadi setelah dilepas, balon akan tertahan di untaian tali. Setelah pelepasan dan doa, kami akan menariknya kembali sehingga lebih ramah lingkungan dan tidak mengganggu jalur penerbangan,” ucap Darmanto menjelaskan kepada para wartawan di Command Center saat jumpa pers.

Selaku Ketua Panitia Festival Lampion Balon Waisak Majapahit 2024, Darmanto menambahkan, bahwa selain festival balon lampion untuk memperingati Waisak juga ada Pindapata, penampilan tari remo dan barongsai yang menjadi pembuka acara, pelinggihan relik Budha serta doa bersama.
Selain Festival Lampion Balon Waisak Majapahit bakal ada aksi nyata perwujudan Bhinneka Tunggal Ika di tanah kelahiran Mpu Tantular sebagai prakarsa semboyan yang melekat pada lambang garuda.
Gelaran ini akan menjadi momen istimewa, karena perdana dihadirkan relief Budha sebagai wujud toleransi beragama di tanah lahir Mpu Tantular.
Acara dimulai dengan tradisi pindapata yang akan dilaksanakan pada Kamis (23/5/2024), pukul 06.00 WIB di Jalan Magersari, Kota Mojokerto. Di mana sejumlah Bhikkhu mengumpulkan sumbangan dari umat.
Lalu akan ada 2.568 lampion balon yang akan mengudara dalam Festival Lampion Balon Waisak Majapahit 2024 yang digelar di Alun-alun Wiraraja, Kota Mojokerto.
Dalam festival itu, juga dibuka dengan penampilan barongsai, tari remo, hingga tampilan lagu malam Waisak dari lintas agama.
Sebelum momen hening bersama yang menjadi puncak detik-detik Waisak pukul 20.05 WIB, akan ada kehadiran relief Budha di tengah-tengah perayaan tersebut.
Darmanto menjelaskan, jumlah lampion balon yang dilepaskan sesuai dengan tahun Buddhis Era (BE).
“Kami menggunakan lampion balon dengan lampu LED. Kami juga menggunakan tali. Jadi setelah dilepas, balon akan tertahan di untaian tali. Setelah pelepasan dan doa, kami akan menariknya kembali,” terang Darmanto.
Waisak kali ini digelar di Kota Mojokerto, tidak lain untuk memberikan wawasan sejarah maupun nilai-nilai kebhinekaan yang ingin ditampilkan di tengah masyarakat Mojokerto sebagai tanah kelahiran Mpu Tantular.
“(Mpu Tantular) sebagai pengonsep Bhineka Tunggal Ika. Sehingga kita patut bangga Mojokerto memiliki putra bangsa yang memiliki ide cemerlang untuk terbentuknya dasar negara kita,” lanjutnya.
Bahkan, perwujudan toleransi beragama dihadirkan dengan kolaborasi 70 persen pendukung kegiatan festival lampion balon merupakan lintas agama, seperti Banser, Ansor, Gusdurian, dan penganut kepercayaan.
“Ini sesuai ajaran guru kami, yakni Mpu Tantular. Sebagai wujud toleransi, maka simbol-simbol ini akan kami tunjukan ke masyarakat. Sehingga kami merayakan Waisak itu mencerminkan toleransi sampai akar rumput,” tuturnya
Dilain pihak Kadiskominfo Shanti Ratnaning Tias sangat mendukung atas kelancaran perayaan Waisak Majapahit yang diinisiasi Wihara Buddhayana dan demi
mendukung kelancaran gelaran perayaan Waisak Majapahit yang diinisiasi Wihara Buddhayana itu.
Bahkan, Pemkot Mojokerto mengingingkan gelaran Festival Lampion Balon Waisak Majapahit ini menjadi milik masyarakat.
“Kami sangat mendukung bagaimana perayaan Waisak menjadi benar-benar milik warga Kota Mojokerto,” ujar perempuan yang akrab disapa Bu Shanti itu. (Ririn Fadillah/ ADV)