JOMBANG, mediabrantas.id – Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jombang menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kabupaten Jombang Tahun 2023 untuk penyusunan RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) Tahun 2024. Kegiatan musrenbang yang digelar di Pendopo Kabupaten Jombang (9/3/23) dibuka Bupati Mundjidah Wahab.
Turut hadir Wabup Sumrambah, Sekdakab Jombang Agus Purnomo, Kepala Bappeda Jombang Danang Praptoko, Kepala Badan Koordinasi Wilayah (Bakorwil) Pemerintahan dan Pembangunan Bojonegoro Agung Subagyo, Ketua DPRD Jombang Mas’ud Zuremi serta jajaran pejabat di lingkup Pemkab Jombang dan stakeholder terkait.
Kepala Bappeda Jombang mengatakan, musrenbang kabupaten bagian dari proses perencanaan untuk kegiatan 2024. Dimulai dari musrenbang tingkat desa, kecamatan, forum OPD dan gabungan hingga berujung pada tingkat kabupaten. ”Dari proses itu, kita coba menggali usulan kegiatan apa saja yang akan dilaksanakan selama 2024,” kata Danang.
Usulan dari tingkat bawah itu, lanjut Danang, kini sudah muncul beragam kegiatan. Mulai dari usulan dari DPRD Jombang, dana hibah hingga bantuan sosial dan lainnya. ”Sementara terakomodir Rp 3,3 triliun, kemampuan anggaran kita tahun depan tidak jauh lebih baik dari tahun ini,” imbuh dia.

Menurut dia, kemampuan anggaran pemkab tahun ini berkisar Rp 2,3 triliun. ”Artinya kita masih memiliki defisit Rp 1,1 triliun. Defisit itu dibebankan kepada kami untuk menyeimbangkan, akhir Juli nanti antara potensi pendapatan dan rencana belanja seimbang sehingga ditetapkan APBD 2024,” ujar Danang.
Dikatakan, berdasarkan dokumen RPD (Rencana Pembangunan Daerah) 2024-2026, sudah disusun memiliki tiga prioritas. Masing-masing tata kelola pemerintahan yang baik, penyediaan infrastruktur, peningkatan kualitas pelayanan dasar dan kemiskinan ekstrem. ”Dari tiga prioritas itu kami membikin tagline (semboyan) sesuai Jombang santri, yakni limo pancer,” tutur dia.
Masing-masing santri amanah, santri harmoni, santri eksotik, santri lestari, dan santri emas. ”Lima macam ini kita sebut limo pancer. Ini berarti ancer-ancer atau panduan kita untuk wujudkan kegiatan di tahun yang akan datang,” kata Danang.

Sementara itu, Bupati Mundjidah mengapresiasi semboyan limo pancer. ”Insya Allah sudah mencakup semua apa yang akan kita laksanakan,” kata Mundjidah.
Meski demikian, dia mendorong tata kelola pemerintahan lebih profesional. Karena layanan profesional berdampak pada kemudahan dan kenyamanan masyarakat. ”Dalam kita merasakan pembangunan, seperti Smart City terus kita kembangkan, layanan cetak e-KTP maupun akta sekarang sudah baik dilaksanakan di desa, e-katalog lokal juga sudah,” imbuh dia.
Sehingga, lanjut bupati, proses pelayanan berjalan cepat. Begitu juga surat menyurat sudah mulai ke digital. ”Saya meminta pak sekda (Agus Purnomo) bersama jajaran untuk menuntaskan perizinan akses NIK, sehingga di seluruh desa sudah memberikan pelayanan digital. Karena sekarang masih 45 desa,” kata Mundjidah.
Sementara itu, Ketua DPRD Jombang Mas’ud Zuremi juga menyampaikan sembilan pokok pikiran (Pokir). Dokumen sembilan pokir dewan diserahkan ke Bappeda Jombang. Di antaranya memprioritaskan kualitas SDM, pembangunan infrastruktur yang merata hingga kemantapan sarpras berkualitas pendidikan dan kesehatan. ”Aspirasi ini kita serap dari masyarakat, ada 9 poin,” kata Mas’ud. (Budi Tanoto)