SAMPANG, mediabrantas.id – Bupati Sampang H. Slamet Junaidi menunjukkan kepedulian serius terhadap isu kesehatan masyarakat dengan menghadiri High Level Meeting on Leprosy Elimination di Bali Nusa Dua Convention Center. Dalam kesempatan tersebut, ia menandatangani dokumen komitmen bersama sebagai bagian dari upaya nasional untuk menghapus kusta di Indonesia.
Acara ini terselenggara atas kerja sama Kementerian Kesehatan RI dan Sasakawa Health Foundation, serta melibatkan berbagai pihak, mulai dari organisasi non-pemerintah (NGO), pakar kesehatan, hingga kepala daerah dari sejumlah wilayah yang menjadi prioritas eliminasi kusta, seperti Brebes, Tangerang, Bekasi, dan Jayapura.
Dalam sambutannya, Bupati yang akrab disapa Aba Idi menyampaikan capaian Kabupaten Sampang dalam menekan jumlah kasus kusta. Ia menyebutkan bahwa angka kasus menurun drastis dari lebih dari 480 kasus pada tahun 2014 menjadi 85 kasus baru pada 2024. Meski begitu, menurutnya, pekerjaan rumah masih ada, terutama menyangkut stigma sosial dan kepatuhan terhadap pengobatan.
“Kami membutuhkan dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat dan mitra pembangunan untuk menuntaskan masalah ini. Eliminasi kusta bukan hanya soal kesehatan, tapi juga tentang pemulihan martabat manusia,” tegasnya.
Pemkab Sampang, kata dia, telah menjalankan sejumlah program inovatif, seperti pelibatan mantan pasien sebagai kader penyuluh, edukasi berbasis pesantren lewat program “Be Santreh OK”, serta pemberdayaan masyarakat melalui “Bina Desaku”. Program deteksi dini juga terus digencarkan lewat pemeriksaan gratis di berbagai titik.
Langkah konkret yang diambil ini merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah daerah dalam mendukung target nasional Indonesia bebas kusta pada 2030. Dengan kolaborasi multisektor, Sampang optimistis mampu mencapai tujuan tersebut lebih cepat. (Hadi)
