Dinkes Kota Kediri Gelar Pertemuan Verifikasi STBM

KEDIRI, mediabrantas.id – Bertempat di Hotel Lotus Garden, Dinas Kesehatan Kota Kediri mengadakan pertemuan Kader Kesehatan dalam rangka percepatan verifikasi 5 Pilar STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) di Kota Kediri. Kegiatan ini diikuti oleh 140 kader kesehatan dari 46 kelurahan yang tersebar di tiga kecamatan se Kota Kediri, Rabu, 12 Juli 2023.

Kegiatan pertemuan Kader Kesehatan dalam rangka percepatan verifikasi 5 Pilar STBM (foto: Didik)

Dalam sambutannya, Plt Kepala Dinas Kesehatan, Sumedi, SKM., MM menyampaikan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang konsep 5 Pilar STBM, sehingga kader kesehatan mempunyai kesamaan pemahaman dalam melaksanakan verifikasi 5 Pilar STBM.

“Saat ini ada 20 kelurahan di Kota Kediri yang sudah ber STBM, sedangkan 26 kelurahan dalam proses pendataan pra verifikasi. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan menjadikan semangat bagi kader-kader kesehatan untuk melaksanakan verifikasi 5 Pilar STBM, sehingga Kota Kediri menjadi Kota STBM,” katanya.

Baca Juga:  Data RDKK Semerawut, Petani Dirembang Datangi Kantor Balai Desa

Dijelaskan Sumedi, STBM adalah pendekatan untuk merubah perilaku higienis dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan. Sedangkan STBM itu terdiri dari 5 pilar, yaitu Stop buang air besar sembarangan, Cuci tangan pakai sabun, Pengelolaan air minum/makanan rumah tangga, Pengelolaan sampah rumah tangga, dan Pengelolaan limbah cair rumah tangga.

“Kesehatan masyarakat berkaitan erat dengan kesehatan lingkungannya. Lingkungan yang sehat dapat mendukung kesehatan masyarakatnya. Begitupun sebaliknya, ketika masyarakat sudah peduli akan kesehatannya, maka mereka akan peduli juga dengan lingkungannya,” terangnya.

Kegiatan pertemuan Kader Kesehatan dalam rangka percepatan verifikasi 5 Pilar STBM (foto: Didik)

Menurut Sumedi, jika lingkungannya kurang baik, maka dapat dipastikan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan masih rendah. Dan ini akan mengancam kesehatan masyarakat, seperti penyebaran penyakit saluran pencernaan, keracunan makanan dan lain-lain.

Baca Juga:  Diakhir Masa Jabatannya, Walikota Ning Bangun Wisata Edukasi Bernuansa Mojopahit Termegah di Mojokerto

“Salah satu permasalahan kesehatan lingkungan adalah masih rendahnya akses terhadap sanitasi, dimana sanitasi secara umum mengacu pada penyediaan fasilitas dan layanan untuk pembuangan tinja yang aman dan kemampuan menjaga kondisi higienis,” tuturnya. (Didik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *