MOJOKERTO, mediabrantas.id – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) DPRD Kota Mojokerrto, Jawa Timur, menggelar acara Tasyakuran Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional untuk tiga tokoh dari Jawa Timur, Kamis siang, (13/11/2025).
Tiga tokoh itu adalah Presiden RI ke-4, K.H. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, tokoh buruh Marsinah dan ulama sekaligus tokoh penting dalam penyebaran Islam di Nusantara dari Bangkalan, yakni Al-Mukarramah Syech Syaikhona Kholil.
“Syaikhona Kholil adalah Maha Guru Nahdlatul Ulama, hampir semua masyayikh NU adalah murid beliau. Gus Dur adalah pendiri PKB dan tokoh perubahan di NU, sedangkan Marsinah adalah pejuang buruh yang tak kenal takut dalam memperjuangkan keadilan. Ketiganya adalah teladan dan inspirasi bagi kader PKB dan kader NU,” kata Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Mojokerto, H. Wahju Nur Hidayat, SH, kepada para wartawan.
Kegiatan tasyakuran tersebut digelar di Gedung Mushola DPRD Kota Mojokerto, Jalan Raya Surodinawan, Kecamatan Prajurit Kulon, secara lesehan yang diwarnai dengan Tahlil dan Istighosah serta doa bersama yang dipimpin oleh Ahmad Athoillah, atau yang akrab disapa Gus Atho.

Acara Tasyakuran ini diikuti oleh seluruh Fraksi PKB DPRD Kota Mojokerto, diantaranya H. Wahju Nur Hidayat, selaku Ketua Fraksi PKB, H. Hadi Prayitno, SH, Dra. Hj. Enny Rahmawati, M.Si, dan Gus Atho serta Sekretaris Dewan (Sekwan) DPRD Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo, S.Sos, MM.
Tampak pula para Pengurus DPC PKB Kota Mojokerto, di antaranya Dewan Syoro, H. Abdullah Fanani, Sekretaris DPC PKB Kota Mojokerto, Ferry Saiful Huda, SH bersama pengurus lainya, termasuk juga karyawan dan karyawati Sekretariat DPRD Kota Mojokerto.
Sementara itu, Ketua Fraksi PKB DPRD Kota Mojokerto yang akrab disapa Abah Wahju menjelaskan, kegiatan ini merupakan ungkapan rasa syukur dan kebanggan atas pengakuan negara terhadap jasa besar ke 2 Ulama yang telah menorehkan warisan intelektual, spiritual dan kasih sayang bagi Indonesia.
“Kami berterima kasih atas keputusan Pemerintah yang telah menetapkan Syekhona Kholil dan Gus Dur serta Ibu Marsinah sebagai Pahlawan Nasional,” ucap Abah Wahju dengan mata berbinar karena merasa bersyukur.
Dijelaskan oleh Abah Wahju, bahwa Syeikhona Kholil, berjasa terhadap penyebaran Agama Islam dan memberi semangat untuk berjuang melawan penjajah.
Sedangkan Gus Dur yang merupakan Presiden ke 4 tahun 1999-2001, namun jejak perjuangan dan jasa-jasa Gus Dur untuk Indonesia begitu membekas di hati rakyat.
Kepedulian terhadap hak azasi manusia, keadilan sosial dan keberagaman (tokoh pluralisme, pejuang hak asasi manusia, pelopor demokrasi), yang masih terasa manfaatnya hingga saat ini adalah.
- Tahun Baru Imlek, menjadi hari libur Nasional
- Mengakui agama Kong Hu Cu sebagai agama resmi di Indonesia
- Mendamaikan Islam dn Pancasila
- Menaikkan gaji PNS hingga 125%
- Presiden yang pro buruh, dikeluarkan keputusan menteri tenaga kerja No. 150/2000, tujuan mengatur cara penyelesaian PHK dan penetapan hak-hak finansial (pesangon, uang penghargaan masa kerja dan ganti kerugian) karyawan
- Pelopor Demokrasi dn kebebasan Pers di Indonesia setelah Orde Baru.
- Perjuangan untuk kaum minoritas dan difabel
- Menghapuskan dwi fungsi ABRI.
Sedangkan Tokoh Buruh Marsinah, tersebar luas sebagai Ikon perjuangan hak-hak pekerja, gugur dalam memperjuangkan keadilan bagi rekan-rekannya di Sidoarjo pada tahun 1993. (Kartono)












