PROBOLINGGO, optimistv.co.id – Dinas Penanaman Modal PTSP dan Tenaga Kerja Kota Probolinggo menggelar penutupan Pelatihan Dana APBN angkatan II dan Pelatihan DBHCHT angkatan I, Rabu (7/9) di Balai Latihan Kerja. Acara tersebut dihadiri Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin, Sekretaris Daerah drg Ninik Ira Wibawati dan Kepala DPMPTSP dan Naker M Abas.
Sebanyak 11 paket kejuruan dengan total 176 peserta telah mengikuti materi yang diberikan oleh instruktur baik teori maupun praktik. Peserta juga diikutkan uji kompetensi dari LSP agar mendapat sertifikat sesuai dengan bidangnya. “Pentingnya pendidikan dan pelatihan kerja ini untuk menyamakan persepsi apa yang menjadi kompetensi masing-masing. Tanpa pelatihan ini, tanpa kita ikuti, tidak akan bisa terwujud,” ujar Habib Hadi.
Wali kota berharap, pelatihan ini bisa memotivasi dan bisa terus mengembangkan potensi yang dimiliki peserta. Pemerintah Kota Probolinggo melalui DPMPTSP memberikan peluang suatu wadah untuk terus fokus dan serius mengembangkan ilmu yang sudah diterima selama pelatihan.
Kepala DPMPTSP dan Naker M Abbas mengatakan, pelatihan ini memiliki dua sumber dana yaitu APBN dan DBHCHT. Total 33 paket kejuruan dan sudah dilaksanakan 4 kejuruan, akan dilanjut sampai akhir tahun secara bergilir untuk masing-masing kejuruan. Satu paket kejuruan diikuti 16 peserta yang berdomisili di Kota Probolinggo.
Pelatihan kejuruan berasal dari APBN adalah menjahit pakaian wanita dewasa; menjahit dengan mesin lokstik; membuat roti dan kue; tata rias pengantin dan hantaran; teknik aseresidensial; teknik support; pemeliharaan kendaraan ringan sistem konvensional dan pengelasan.
Sedangkan pelatihan kejuruan dari dana DBHCHT yaitu tata rias pengantin dan hantaran; roti dan kue; desain grafis. “Selain mendapatkan materi peserta juga mendapat banyak fasilitas mulai dari peralatan perlengkapan pelatihan, bahan baku pelatihan, makan dan minum, uang saku, dan sertifikat,” tuturnya.
DPMPTSP juga akan mengadakan program lanjutan yaitu UMSI untuk peserta yang memiliki sertifikat kompetensi. Kemudian memonitoring semua peserta pelatihan untuk melihat perkembangan mereka. Yang menggembirakan, dari pelatihan ini ada 16 orang langsung diterima bekerja di perusahaan tekstil yaitu PT Eratex dan PT Tjiwulan Putra Mandiri.
Salah seorang peserta pelatihan mengaku senang setelah mengikuti pelatihan tersebut. ”Saya dan teman-teman selalu memperhatikan kedisiplinan dan mentaati instruktur yang mengajar supaya dapat mengambil ilmu yang diajarkan untuk menambah wawasan,” ucap Agung.
Reporter : Nanang