Haru dan Khikmadnya Malam Tirakatan Menyambut Hari Jadi Kabupaten Blitar Ke-699

BLITAR, mediabrantas.id – Menyambut Hari Jadi Kabupaten Blitar Ke-699, Kecamatan Wonodadi mengelar malam tirakatan di pendopo kecamatan, Jum’at, 04 Agustus 2023.
Acara tersebut dihadiri Camat Wonodadi, Tunggul Adi Wibowo, S.STP., MM beserta seluruh staf kecamatan, 11 kepala desa bersama perangkatnya, para tokoh agama, tokoh masyarakat, Kapolsek Wonodadi, Iptu Suhariyanto, S.H., M.M, Danramil Wonodadi yang diwakili oleh Peltu Leovan Yulianto Rahman, dan lain sebagainya.

Camat Tunggul Adi Wibowo, S.STP., MM saat memeberikan sambutan (foto: Zusfi)

Dalam sambutannya, Camat Wonodadi, Tunggul Adi Wibowo, S.STP., MM berpesan, mengutip dari pidato Proklamator, Ir. Soekarno, “Jas Merah, jangan sekali-kali meninggalkan sejarah,” karena bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawannya. Dalam kesempatan tersebut, Camat juga menyampaikan dan membacakan pidato dari Bupati Blitar, Hj. Rini Syarifah.

Baca Juga:  DPR RI Partai NasDem Gencarkan Pencegahan Stunting di Kediri

Menurutnya, Kecamatan Wonodadi mempunyai sejarah, yakni ditemukannya Prasasti Pandelegan 1 dari Anugerah Raja Panjalu, yaitu Prabu Bameswara sebagai Sima Swatantra, yakni Tanah Perdikan (bebas pajak) yang menjadi kebanggaan warga Kecamatan Wonodadi dan menjadi rumusan Hari Ulang Tahun (HUT) Kabupaten Blitar dari Prasasti Blitar 1 pemberian Sang Raja Majapahit, yang ke-dua yaitu Jayanegara atau Kala Gemet.
“Saya berharap kepada seluruh Kepala Desa se Kecamatan Wonodadi, agar dan dapat mencari sejarah desanya, awal mula siapa nama kepala desa sejak awal, nama desa itu berdiri sampai sekarang. Kalau urutan dan nama camat yang pernah menjabat di Kantor Kecamatan Wonodadi semenjak tahun 1992 sudah terpajang di Pendopo Kecamatan Wonodadi,” jelasnya.

Makan tumpeng bersama-sama wujud dari rasa syukur atas anugerah beserta rasa kebersamaan (foto: Zusfi)

Acara tirakatan dilanjutkan dengan pembacaan, Serat Kekancingan Jejering Blitar.oleh Budayawan sekaligus sejarawan asal Desa Wonodadi, yaitu Windarko, ST, yang menceritakan sejarah tanah Blitar dari zaman Mataram Kuno, Medang Kamulan, Kahuripan, Daha Kediri, Panjalu Jenggala, Tumapel, Singosari sampai Majapahit.
Saat dikunjungi di Padepokannya, Windarko, ST yang akrab disapa Kang Koko menerangkan, bahwa Blitar Barat merupakan peradaban kuno atau desa kuno yang mempunyai karakter unik, karena saat sekarangpun Kecamatan Wonodadi diapit dua kabupaten, yakni Kabupaten Tulungagung dengan Kabupaten Kediri.

Baca Juga:  Gebyar memeriahkan HUT 78 Kemerdekaan Republik Indonesia, Desa Sumbersari Mengadakan kegiatan Pawai Pembangunan.

“Sudah mejadi langganan untuk membacakan Serat Kekancingan tiap tahunnya. Semoga masyarakat Kecamatan Wonodadi diberikan keselamatan dan kedamaian, Aamiin Ya Robbal Alamiin,” ucap Kang Koko.

Acara tirakatan dilanjut dengan berdoa bersama menggunakan bahasa Jawa oleh Ki Dalang dari Desa Jaten, dan dilanjutkan dengan bacaan Tahlil oleh tokoh agama bersama masyarakat Wonodadi, dilanjutkan ramah tamah oleh seluruh masyarakat yang hadir di pendopo, sambil menikmati tumpeng yang menjadi luapan rasa syukur atas berkah dan nikmat yang diterima masyarakat Wonodadi pada umumnya, sambil bersenda gurau merekatkan kebersamaan dan kerukunan sesama warga. (Dasar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *