Jadikan Perbedaan Sebagai Rahmat Melalui Islam Moderat

Oleh : Umi Latifah

optimistv.co.id – Berbicara tentang Indonesia, negara ini merupakan negara kepulauan terbesar dan juga merupakan negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia dengan populasi penduduk mencapai ±270.203.917 jiwa dan menjadi negara berpenganut Islam terbesar. Selain Islam, agama yang diakui di Indonesia ada 5, yaitu: Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. Angka inilah akan berimplikasi pada bentuk keberagaman yang beraneka, antara lain mulai dari sisi keberagaman suku, budaya, ras, bahasa, golongan, warna kulit, serta keyakinan. Keberagaman yang ada telah menjadi simbol persatuan yang dikemas dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Seperti yang kita ketahui, di dalam Al-Qur’an memuat ayat yang berisi tentang perbedaan, yaitu Q.S. Al-Hujurat ayat 13.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Baca Juga:  Kampanye Perilaku Hidup Bersih dan Sehat oleh Kelompok 80 PMM Universitas Muhammadiyah Malang Bersama Kelurahan Merjosari RW 09

Artinya: “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.”

Keberagaman inilah yang bisa kita sebut sebagai kekayaan sekaligus keberkahan dari Tuhan semesta alam. Jangan jadikan perbedaan sebagai sarana perpecahan, namun jadikan perbedaan sebagai rahmat dan kekuatan. Karena sejatinya tidak ada yang salah dengan perbedaan, yang bermasalah adalah keegoisan kita dalam memandang suatu perbedaan.

Sebagai negara multikultural yang dilatarbelakangi oleh kondisi geografi dan demografi yang berbeda-beda, masyarakat didorong untuk saling memberi kekuatan dan mengedepankan toleransi. Dinamika kehidupan sosial berbangsa dan bernegara didasari oleh persamaan pandangan, ideologi, dan falsafah yang tercermin dalam sila-sila Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Suasana kehidupan beragama yang harmonis di lingkungan sosial yang heterogen tercipta karena adanya rasa saling menghargai perbedaan dengan menjauhi perilaku intoleransi.

Baca Juga:  Pengembangan Strategi Pemasaran untuk Mendukung UMKM “UD NGEMIL” di Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri

Nah, untuk menghindari terjadinya radikalisme agama dan konflik-konflik yang mengatasnamakan perbedaan di kalangan umat beragama, perilaku moderat dalam beragama menjadi urgen untuk dijalankan. Moderat atau wasathiyah (وَاسَطِيَّةٌ) memiliki fungsi dasar sebagai payung harmoni sekaligus penebar kedamaian atas segala kondisi yang serba majemuk ini.

Moderasi beragama dapat dikatakan sebagai suatu aktivitas keagamaan secara proporsional dan tidak berlebih-lebihan serta menghindari kekerasan dan keekstreman dalam beragama. Adapun Islam moderat dapat diyakini sebagai bentuk aktualisasi dari Islam rahmatan lil ‘alamin. Islam moderat membawa seorang muslim untuk teguh pendiriannya terhadap ajaran agamanya serta menghormati peribadatan orang lain kepada Tuhan yang dianutnya. Landasan untuk bersikap moderat merujuk pada Firman Allah Q.S Al-Baqarah (2): 143.

Bilamana sikap  moderasi dalam beragama ini dijunjung tinggi, maka arus intoleransi dalam perbedaan mudah untuk dicegah dan juga tercipta harapan besar akan terpeliharanya harmoni kelompok-kelompok masyarakat pluralisme di Indonesia. Untuk itu, mari bertekat untuk menjadi moderat, menjunjung tinggi hak dan martabat serta mendamaikan umat.

Baca Juga:  Pemkab Madiun Menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana

“Hidup beragama dan bernegara sejatinya bukan tentang mempermasalahkan suatu perbedaan, namun saling melengkapi kekurangan”.

* Penulis adalah Mahasiswi Prodi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah IAIN Kediri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *