Kekramatan Suro di Pantai Pasur

BLITAR, mediabrantas.id – Sebuah tradisi yang tidak bisa terlepas dari adat masyarakat pesisir selatan Blitar adalah Larung Sesaji. Kegiatan ini menjadi salah satu rutinitas setiap tahunnya, seperti halnya di Pantai Pasur, yang berlokasi di Dusun Kedung Biru, Desa Bululawang, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Kamis malam, 20/07/2023.

Menurut warga sekitar, Adat Larung Sesaji ini merupakan ritual turun-temurun sejak nenek moyang terdahulu, adapun tempat pelaksanaan Larung Sesaji tersebut adalah Pantai Pasur.

“Di pantai Pasur, Larung dilakukan sebanyak 2 kali dalam satu bulan,Yakni pada 1 dan 7 Suro/Muharam (dalam penanggalan Jawa) . Kedua pelarungan tersebut memiliki maksud yang berbeda, pada pelarungan 1 Muharam (21/7/2023) dilakukan oleh seluruh masyarakat Desa Bululawang dengan tujuan untuk menyambut tahun baru Muharam,”ujar Pak Temen warga masyarakat.

Pak Temen mengungkapkan, untuk ritual Larung Sesaji berikutnya dilaksanakan pada tanggal 7 Muharram yang merupakan Ritual Petik Laut oleh para nelayan sekitar.

Baca Juga:  KPU Hadiri Pelantikan Panwascam Kota Blitar
Kerangka Gunungan Tumpeng yang akan digunakan ritual Larung Sesaji (foto:Dasar)

“Sedangkan, Larung Sesaji pada 7 Muharam nanti merupakan acara yang di adakan oleh para nelayan yang dinamakan Petik Laut, Ritual Petik Laut yang dilakukan nelayan sekitar dimaksudkan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan,atas limpahan rezeki hasil laut,”ungkap beliau.

Lebih lanjut, Pak Temen Menjelaskan, Sesaji Larungan di Pantai Pasur ini merupakan hasil Bumi seperti halnya Buah-buahan, Sayuran, Gunungan Tumpeng beserta Kepala Kambing.

“Sesajian yang digunakan dalam larungan ini di antaranya adalah hasil bumi,seperti Buah-buahan,Sayuran,dan Gunungan tumpeng raksasa beserta kepala Kambing, Tumpeng dan kepala Kambing tersebut ditempatkan pada rakit khusus yang terbuat dari bambu.Sebelum dilarung, biasanya tumpeng dan kepala kambing tersebut diarak dari tempat persiapan menuju Pantai Pasur,” Jelasnya.

Tak juga kentinggalan peran ibu-ibu,sejak siang hari bahu membahu menyiapkan kelengkapan sesaji sedekah laut,dan masakan untuk keduri do’a bersama sebelum acara larungan.(Dasar)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *