Keluarga Hadi Purwanto dan Warga Banjarsari Selalu Istiqomah Gelar Khotmil Qur’an di Makam Mbah Sentono

MOJOKERTO, mediabrantas.id – Sudah 17 bulan ini warga Dusun Banjarsari, Desa Kedunglengkong, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto secara istiqomah (rutin) sebulan sekali diawal bulan mengadakan acara, Sholawatan, Khotmil Qur’an dan Do’a Bersama serta Kenduri, Tumpeng yang diprakarsai oleh Keluarga besar Hadi Purwanto, ST., SH., MH, yang diisi pula dengan ceramah agama oleh Kyai Mathori Hasan, Minggu siang (5/10 /2025) di Aula terbuka Makam Umum Dusun Banjarsari (Eyang Temenggung Soekarto Widjoyono / Mbah Sentono).

Sementara itu, Penanggungjawab Kegiatan, Hadi Purwanto, yang akrab disapa Mas Hadi ini mengatakan, bahwasanya kegiatan rutin Khotmil Qur’an dan Do’a Bersama ini merupakan sarana warga Banjarsari yang ingin berbakti kepada orang tua dan para leluhurnya.

Mas Hadi mengatakan bahwa Sebab tidak gampang untuk mengajak masyarakat untuk berbuat kebaikan apa lagi sampai Istiqomah dan sudah berjalan 17 bulan ini. ” Informasi ini perlu kami sampaikan kepada publik, bahwa kegiatan Rutin keagamaan yang secara Istiqomah ini kami selenggarakan tidak ada muatan politik atau kepentingan apa–apa, ini murni sebuah ibadah kita kepada Allah SWT, Kita belajar iklas kepada, Semua ini atas kehendak dan petunjuk langsung dari Alloh SWT, ” tegas Mas Hadi Didampingi tokoh masyarakat H. Ismail Pribadi, Mas Putut serta keluarganya.

Baca Juga:  Perumdam Tirta Kencana Merayakan HUT Ke-34 di Wonosalam Menanam Pohon dan Ruwatan Mata Air

Dijelaskan oleh Direktur LBH Djawa Dwipa dan LKH Barracuda ini bahwa kegiatan rutin ini merupakan wadah Belajar untuk berbuat baik kepada sesama dan giat ini bisa bermanfaat bagi orang lain. ” Kita disini sama sama belajar untuk mensyukuri nikmat Allah SWT, dan Alhamdulillah, Kegiatan ini sudah 17 bulan berlalu, semua ini laksanakan bersama keluarga dan Warga Dusun Banjarsari semata -mata karena Lilahi Taala, demi Akhirat Kelak, karena semua yang bernyawa pasti akan mati, dan kematian itu nantinya akan dimintai pertanggungjawaban kita dihadapan Alloh SWT, Karena kehidupan Akhirat itu ada, ” lanjut Mas Hadi.

Mas Hadi mengatakan. ” Makanya kita selalu belajar Ikhlas hanya Semata -mata karena Alloh SWT, dan tidak ada niat yang macam – macam atau kepentingan politik sedikitpun di dalamnya, ” ucap Mas Hadi.

Baca Juga:  Abah Idi Hadiri Rakerda DMI Sampang, Fokus Tingkatkan Peran Masjid dan Kesejahteraan Marbot

Sementara itu rangkaian acara rutinan giat kirim doa kepada para leluhur ini diawali dengan kegiatan Khotmil Qur’an, setelah itu dilaksanakan kirim doa kepada para leluhur dan para ahli kubur yang namanya telah tercatat di kertas yang telah ditulis oleh panitia.

Selanjutnya acara dilanjutkan dengan kegiatan Manaqib Syech Abdul Qadir Jailani, setelah itu
digelar pembacaan Sholawat Al-Banjari oleh Group Selawat “Al-Haddad Djawa Dwipa”

Setelah itu acara dilanjutkan dengan ceramah agama Islam yang secara rutin Disampaikan oleh Kyai Hasan Mathori.

Sementara itu dalam tauziahnya Kyai Hasan Matori mengajak para jamaah agar menjadi orang yang tawadhu dan berhati mulia, dan Doa kita terkabul itu karena ada walinya Allah yakni Syekh Abdul Qadir Al – Jailani, dan dengan kita berwasilah Abdul Qadir Al Jailani, Insya Alloh Do’a doa dan hajat hajat kita akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Kyai Hasan Mathori juga menjelaskan bahwa, jika hati masih kotor dan tersimpan dengki dan buruk berprasangka pada orang , maka doa – Do’a kita tidak akan bisa dikabulkan oleh Allah SWT.

Baca Juga:  Mas Bupati Arifin Tutup Pelatihan Pengembangan Wirausaha di Gedung Bawarasa

 

“ Makanya kita selalu berwashillah dan berkirim Doa kepada Syech Abdul Qadir Al Jailani, agar hajat hajat kita di ijabah Alloh SWT, Dan, berdoa di makam itu tidak musyrik. Kita berdoa di makam untuk mengingat kematian dan mendoakan leluhur kita serta orang tua kita yang sudah meninggal agar diampuni segala dosa – dosa nya. Sebab yang diharapkan oleh orang yang sudah didalam kubur itu adalah doa doanya para ahli kubur atau keluarganya termasuk juga orang lain yang ingin berkirim Doa kepada para Wali Nya Alloh SWT, ” ucap Kyai Hasan Mathori.

Setelah itu acara ditutup dengan doa lalu dilanjutkan dengan murak tumpeng dan makan bersama dengan situasi guyub rukun dan kekeluargaan sama sama ingin mencari Berkah hidup dari Alloh SWT. (Kartono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *