MADIUN, optimistv.co.id – Pemerintah Desa Sareng, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun, Jawa Timur membagikan BLT-DD (bantuan langsung tunai dana desa) periode bulan Juli dan Agustus 2022, kepada 85 KPM ( keluarga penerima manfaat), Senin 15 Agustus 2022.
Penyerahanan dilaksanakan di balai Desa Sareng, dihadiri oleh Kepala Desa Sareng, Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPD, perangkat desa, pendamping kecamatan dan desa.
Kepala Desa Sareng, Budiono mengatakan penerima BLT-DD (bantuan langsung tunai dana desa) ada 85 KPM (keluarga penerima manfaat) dari bulan Juli dan Agustus, dua bulan diropel, jadi total terima enam ratus ribu rupiah.
“Berharap dengan adanya BLT-DD (bantuan langsung tunai dana desa) bermanfaat untuk masyarakat yang menerima, juga benar-benar membantu khususnya kena dampak sosial Covid-19, dulu yang dapat BLT- DD (bantuan langsung tunai dana desa) cuma 25 %, Semarang 40% Ada 85 KPM (keluarga penerima manfaat),” kata Budiono, Senin 15 Agustus 2022.
Kriteria penerima BLT-DD (bantuan langsung tunai dana desa) adalah keluarga miskin, keluarga yang ada keluarga sakit kronis/menahun, tidak memiliki pekerjaan, seluruhnya belum pernah mendapat bantuan sosial lainnya/tidak termasuk data DKTS (data terpadu kesejahteraan sosial), Kemensos sebagai penerima PKH ( program bantuan keluarga harapan), BST ( bantuan sosial tunai) dan BPNT (bantuan pangan non tunai).
“Ini tidak boleh dobel, tidak tumpang tindih, ini diluar PKH (program bantuan keluarga haraoan),BST (bantuan sosial tunai dan BPNT (bantuan pangan non tunai),” tutur Budiono.
Menurut, Kepala Desa Sareng, diharapkan setelah menerima BLT-DD (Bantuan langsung tunai Dana desa) membantu masyarakat terkena dampak Covid-19, yang sebelumnya mengalami sulit dengan bantuan secara otomatis meningkatkan ekonomi serta mengentaskan kemiskinan.
“Sesuai dengan PMK No.190 tahun 2021 tentang pengelolaan dana desa yang mengatur bahwa dana desa 40% digunakan untuk BLT desa, 20% untuk menguatkan ketahanan pangan, 8% untuk penanganan keadaan mendesak desa Karena masih dalam situasi Covic-19 sisa 32% dipergunakan untuk penyelenggaraan dibidang pendidikan, kesehatan, pembangunan, Serta kegiatan lain yang sesuai dengan aturan berlaku,” terangnya.
Lebih lanjut, Budiono menambahkan untuk pisik DD (Dana desa) sangat berkurang, sekarang ada dua titik pembangunan nilainya sangat kecil, yaitu untuk pavingisasi dan pondasi makam (hanya pondasi makam).
“32% pembangunan dan pemberdayaan, 40% kegiatan BLT-DD (bantuan langsung tunai dana desa), 20% ketahanan pangan, 8% BTT, selain DD (Dana desa) mencari bantuan lain, seperti BKK Kabupaten maupun BKK Propinsi,” terangnya.
Budiono juga berharap kepada masyarakat, untuk pasang bendera merah putih, karena sudah disampaikan perangkat desa maupun RT (rukun tetangga).
“Wajib pasang bendera merah putih, bahwa kita tunjukan NKRI (negara kesatuan Republik Indonesia), kita harus mengenang jasa -jasa para pahlawan yang dulu berjuang untuk kemerdekaan, tingkat RT (rukun tetangga) tirakan juga ada, biasanya sebelum pademi Covic-19 mengadakan HUT RI (hari ulang tahun Republik Indonesia) di RT-RT, karena situasi politik masih dirasakan, yang melaksanakan monggo, seandainya tidak melaksanakan ngak apa-apa, yang penting kebersamaan, rasa persatuan dan kesatuan HUT RI (hari ulang tahun Republik Indonesia) ke 77 dengan satu komando yang tidak bisa dipisahkan,” tutupnya.
Reporter : Sugeng Rudianto