Kirab Budaya Trenggalek Meriahkan Pengakuan Keris oleh UNESCO

TRENGGALEK, mediabrantas.id – Kabupaten Trenggalek kembali menunjukkan kekayaan budayanya melalui Kirab Budaya yang digelar secara meriah. Acara yang bertepatan dengan momentum pengakuan keris sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO ini berhasil menyedot perhatian ratusan warga, Selasa (25/11/2025).

Kirab yang start dari depan Pasar Pon Trenggalek dan finis di Pendopo Kabupaten tersebut diisi oleh beragam elemen masyarakat. Suasana meriah terlihat sepanjang rute dengan dihiasi berbagai atraksi kesenian khas Trenggalek.

Salah satu peserta yang aktif memeriahkan acara adalah DPC Relawan Suket Teki. Perkumpulan ini menghadirkan berbagai atraksi, termasuk di dalamnya gabungan dari beberapa perkumpulan jaranan yang ada di Trenggalek. Seorang peserta yang dikutip, Mbah Impron, menyatakan kebanggaannya bisa berpartisipasi dalam paguyuban Suket Teki untuk memeriahkan event budaya ini.

Tidak ketinggalan, dunia pendidikan juga turut serta. SMK Negeri 2 Trenggalek turut bergabung dalam kirab, menunjukkan partisipasi aktif generasi muda dalam melestarikan tradisi.

Baca Juga:  700 Kader dan Simpatisan PKB Kab. Mojokerto Hadiri HARLAH PKB Ke-25 di Solo

Keunikan kirab ini juga terlihat dari kehadiran sejumlah orang yang membawa pusaka dan berbagai macam tosan aji (benda-benda bertuah dari logam, terutama keris) dalam arak-arakan. Atraksi kesenian khas Trenggalek lainnya, yaitu Seni Tiban, juga ikut memeriahkan jalannya acara, menambah khidmat dan sakral suasana.

Antusiasme masyarakat pun sangat tinggi. Salah seorang penonton, Gun, menyampaikan apresiasinya yang besar terhadap penyelenggaraan acara ini.

“Saya sangat mengapresiasi acara seperti ini. Meskipun terik matahari panas, semangat kami untuk melihat arak-arakan tidak surut,” ujarnya dengan penuh semangat.

Kabupaten Trenggalek

Ratusan penonton memadati sepanjang rute kirab, bukan hanya puluhan. Mereka memadati trotoar dan tepi jalan untuk menyaksikan langsung gelaran budaya yang spektakuler ini. Acara ini tidak hanya menjadi sebuah pertunjukan, tetapi juga menjadi bukti nyata komitmen masyarakat Trenggalek dalam menjaga dan melestarikan warisan leluhur di tengah arus modernisasi. (Yuswijianto)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *