Mahasiswa UMSIDA Berhasil Ciptakan Obat Nyamuk Berbahan Alami

KEDIRI | optimistv.co.id Pelaksanaan pemaparan KKN-P (Kuliah Kerja Nyata – Pencerahan) UMSIDA (Universitas Muhammadiyah Sidoarjo) yang digelar di Balai Desa Turus, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, Senin (17/02) malam, berlangsung penuh keakraban dan canda ria.

Hadir dalam kegiatan yang diiringi hujan gerimis ini, di antaranya Kepala Desa Turus Budi Santoso, Wakil Ketua BPD, Drs. Zaenal Arifin bersama anggota, Babinsa Wawan, Bhabinkantibmas Bripka Dodot Setyawan, para perangkat desa, Karang Taruna, serta beberapa tokoh masyarakat.

Ketua Pelaksana KKN-P UMSIDA,  Muhammad Bachtiar Zakaria menyampaikan, permintaan maaf atas ketidak hadiran Dosennya, Nyoman Suwarta, S.S., M.Hum, dalam acara tersebut, karena beliau sedang sakit.

Dirinya juga mengucapkan terima kasih atas pemberian tempat untuk digunakan kegiatan KKN-P bersama 17 teman lainnya, mulai tanggal 21 Januari sampai 22 Februari 2020 nanti.

Menurutnya, dirinya bersama teman lainnya merasa bahagia selama melakukan KKN-P ini telah berhasil membuat website untuk Pemerintah Desa Turus, membuat Taman Hidroponik, serta menciptakan Srimuk (Serai obat nyamuk) dari bahan alami yang mudah diperoleh di lingkungan sekitar.

Baca Juga:  Kapolresta AKBP RM Jauhari Pimpin Upacara Peringatan Hari Pahlawan

Pihaknya juga telah ikut aktif dalam kegiatan pendidikan di SDN Turus maupun bidang keagamaan, yaitu di TPQ Ar Raihan Turus. Selain itu juga membuka les secara gratis kepada warga setempat.

Menurut Zakaria, panggilan akrab ketua pelaksana ini, selama mengikuti kegiatan KKN-P ini telah mendapatkan banyak pengalaman, dan pengetahuan terkait berbagai hal yang sebelumnya tidak pernah diketahuinya.

“Selama melaksanakan KKN-P ini kami banyak mendapatkan pengalaman, termasuk terkait kemandirian, bermasyarakat, bahkan juga ilmu membuat tanaman Hidroponik, dan lain sebagainya,” tuturnya.

Zakaria juga berpesan kepada seluruh warga Desa Turus untuk terus berinovasi dan lebih maju. “Semoga warga masyarakat Desa Turus bisa semakin maju dan terus berinovasi dalam berbagai hal,” harapnya.

Kades Turus, Budi Santoso, bersama Ketua Pelaksana KKN-P UMSIDA, Babinsa, Wakil Ketua BPD, dan Bhabinkamtibmas

Sementara itu, Kepala Desa Turus, Budi Santoso mengatakan, pihaknya sangat berterimakasih atas kerjasama yang telah dilaksanakan selama kegiatan KKN-P Mahasiswa UMSIDA, dan bangka atas inovasi yang telah dilakukan.

Baca Juga:  Operasi Pasar, Disperindag Siapkan 18.000 Liter Minyak Goreng Curah

Budi Santoso juga membuka lebar kepada universitas mana saja yang akan ingin melakukan KKN di Desa Turus. Beliau juga mempersilahkan siapa saja yang ingin belajar atau melihat berbagai karya warga Desa Turus yang telah berhasil membuat tanaman dan sayuran hidroponik, dan lain sebagainya.

“Monggo, bagi universitas mana saja yang mau melakukan KKN disini. Kami sangat membuka lebar kepada siapa saja yang ingin belajar atau sekedar melihat inovasi tanaman hidroponik di Desa Turus ini,” katanya.

Kades yang suka humor ini juga menyampaikan rasa bangganya kepada para peserta KKN atas inovasi yang berhasil diciptakan selama KKN-P di Desa Turus, yaitu salah satunya terkait upaya pencegahan DBD (Demam Berdarah Dengue) sejak dini.

“Sayangnya usulan saya untuk menciptakan obat nyamuk bakar kecil, namun bisa bertahan menyala sampai dua tahun, sampai sekarang belum terwujud. Yang sudah berhasil dibuat hanya bertahan satu jam saja,” ujarnya sambil bercanda.

Baca Juga:  Berjuta Prestasi di SMP Negeri 2 Gurah Kediri

Ditambahkan Budi Santoso, para mahasiswa yang melakukan KKN-P ini selain berhasil menciptakan obat nyamuk semprot dan bakar dengan menggunakan bahan alami yang mudah diperoleh di lingkungan sekitar, juga membuatkan website untuk Desa Turus. Bahkan mereka selama berada di desa tersebut juga selalu aktif berinteraksi dengan masyarakat setempat.

Kades yang baru saja dilantik pada jabatan keduanya ini juga menyarankan agar obat nyamuk yang telah diciptakan para mahasiswa supaya dilakukan penelitian lebih lanjut dan dipatentkan, agar nantinya bisa diproduksi dalam jumlah besar dan dapat dipasarkan secara luas.

Sementara itu, dalam acara tersebut para mahasiswa secara bergantian memaparkan berbagai kegiatan selama pelaksanaan KKN-P di Desa Turus, di antaranya pemberian materi pendidikan di SDN Turus dan di TPQ Ar Raihan, penyuluhan terkait pencegahan DBD sejak dini di desa setempat.

Reporter : Muhamad Mahbub / Ahmad Zainal Mushlih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *