maten Massal dan Muri Sambung Tuwuh di Kota Madiun

MADIUN, optimistv.co.id – Nikah massal yang terangkum dalam kegiatan Medioen Mantu berlangsung khidmat, Kamis (14/7/2022). Berlangsung di Rumah Dinas Wali Kota Madiun, kegiatan diikuti sembilan pasang pengantin. Wali Kota Madiun, Maidi bersama Ketua Tim Penggerak PKK Yuni Setyawati Maidi juga turut menjadi saksi dalam kegiatan tersebut.

Wali kota Madiun, Maidi beserta istri sat ikut kirab

Kegiatan dimulai dengan prosesi ijab qobul sekitar pukul 08.00. Panitia menyiapkan tiga meja sekaligus. Satu persatu pasangan pengantin maju menuju meja untuk melaksanakan prosesi sakral tersebut. Kegiatan berjalan lancar biarpun ada beberapa pengantin pria yang harus diulang pengucapan ijab qobulnya. Maklum, dilihat banyak orang tentu membuat pengantin demam panggung. Apalagi, ada orang nomor satu di Kota Madiun beserta pejabat yang lain.

‘’Saya hanya pesan kepada pengantin untuk rukun. Saling menyayangi. Dengan begitu kebahagiaan bisa terwujud,’’ kata wali kota Madiun usai prosesi, Kamis 14 Juli 2022.

Baca Juga:  Bupati Jombang Ajak Masyarakat Senam Sehat di Acara Car Free Day

Nikah massal kali ini diikuti sembilan pasang yang didominasi usia di atas 30 tahun. Pengantin pria paling muda berusia 33 tahun. Sedang, pengantin perempuan paling muda berusia 27 tahun. Sementara yang paling tua berusia 57 tahun untuk pria dan 50 tahun untuk mempelai perempuan. Nikah massal kali ini juga disertai pemecahan rekor Muri dengan pemasangan sambung tuwuh terbanyak. Setidaknya, ada 201 sambung tuwuh dalam giat Medioen Mantu kali ini.

‘’Tentu saja semoga segera dikaruniai anak, tetapi tidak usah banyak-banyak. Satu atau dua saja. Saya akan cek tiga bulan lagi, siapa yang hamil duluan,’’ tutur wali kota Madiun.

Samsung tuwuh d Kota Madiun

Kegiatan ijab qobul berlanjut dengan prosesi temu manten. Kegiatan juga berlokasi di Rumah Dinas Wali Kota Madiun tersebut. Wali Kota Maidi memang tidak menggunakan rumah dinas untuk keperluan pribadi. Orang nomor satu di Kota Pendekar itu memilih tinggal di kediaman pribadi di Jalan Merpati. Sementara rumah dinas digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang melibatkan masyarakat.

Baca Juga:  Peduli Saudara di Semeru, PUI Kediri Raya Turun Jalan

‘’Senang bisa menjadi salah satu bagian dari kegiatan sakral masyarakat. Bisa menjadi saksi pernikahan mereka,’’ pungkasnya.

Kirab pengantin (Jalan) dari patung pecel menuju balai kota Madiun, barisan terdiri dari cucuk lampah, 10 penari gambyong, 9 pasang pengatin, Wali kota Madiun, Wakil wali kota Madiun, Ketua DPRD Kota Madiun, Sekda kota Madiun, Kakang Mbakyu, 104 pasang domas.

Reporter : Sugeng Rudianto

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *