Para Direksi Akan Mentransformasi Human Capital di Lingkungan PT Garam (Persero)

SURABAYA | optimistv.co.id – Kementrian BUMN telah melakukan perubahan dijajaran direksi PT Garam (Persero). Dimana perusahaan Garam ingin memberikan yang terbaik dan terobosan baru, yang mana PT Garam akan menjadi komoditas bisnis dan juga sebagai Indikator kedaulatan bangsa.

Direktur Utama (Dirut) PT Garam Budi Sasongko, Direksi Operasional Hartono, dan turut serta Dua Direksi Baru yaitu Direksi Pengembang dan Direksi Keuangan diacara ramah tamah dengan sejumlah GM (General Manajer) dan Kabag (Kepala Bagian) di aula pertemuan PT Garam, Jln. Arief Rahman Hakim, Surabaya. Jum’at, (28/02/2020).

Edi Masrianto selaku Direktir Keuangan PT Garam Yang baru, menyampaikan, bahwasanya kita sudah komitmen bersama Pak Dirut sebagai team work, untuk memajukan PT Garam. karena PT Garam mempunyai konstribusi yang sangat besar dan tidak hanya semata mata menghasilkan sesuatu namun juga untuk kemaslahatan masyarakat, dengan meningkatkan kesejahteraan petani garam dan pendapatan daerah.

Baca Juga:  Komisi B DPRD Hearing Bersama Gapoktan

“Kedalam, kebetulan saya memegang di keuangan dan SDM. Keuangan kalau tadi teman teman eselon 1 dan 2, tugas saya adalah untuk melakukan secara transparansi dan akan mentranformasi Human Capital dengan baik, serta juga akan melakukan dengan cara GCG (Good Coorparate Government ) yang mana kita akan bersinergi dijajaran direktur,” kata Edi Masrianto, kepada media ini. Jum’at (28-02) di ruang kerja Dirut PT Garam.

Empat Direksi PT Garam (Persero) saat memberikan pengarahan kepada para sejumlah GM (General Manager) dan Kabag (Kepala Bagian)

Ditempat yang sama, Arif Haendra , Direksi Pengembangan PT Garam yang Baru Mengatakan, Bahwa Garam itu bukan sekedar komoditas bisnis namun Garam itu adalah kedaulatan bangsa.

” Garam ini adalah Komoditas yang menjadi indikator Kedaulatan Bangsa sehingga dengan adanya garam import terus menerus hal ini kurang berdaulat dan imbasnya kepada petani garam, dan akan menimbulkan petani garam tidak akan sejahtera,” katanya

Baca Juga:  PPKM Level 4 Kota Kediri Diperpanjang Dengan Beberapa Penyesuaian

Arif menambahkan, kita akan melakukan optimalisasi. Apa yang seharusnya kita lakukan yaitu optimalisasi Aset PT GARAM. Mungkin masih banyak aset-aset yang perlu dioptimalkan.

“Jadi kita akan tingkatkan produktivitasnya, supaya PT Garam bisa meningkatkan produksi, sehingga import garam bisa kita tekan atau kota hindari,” paparnya.

Kemudian, lanjut Arif, yang ke 2 (dua) adalah akan melakukan investasi-investasi baru. Apabila investasi baru itu kita bisa efisien, maka akan mendongkrak produksi juga. Sebab, dengan tekhnologi yang ada sekarang ini sangat memungkinkan sekali untuk memproduksi garam tidak secara tradisional.

“Banyak deslination unit atau tekhnologi-tekhnologi itu yang bisa memanfaatkan air tuanya. Karena kalau itu bisa kita kembangkan, saya kira akan lebih meningkatkan produksi dan juga bisa menekan biaya yang kita lakukan, sehingga bisa dialihkan ke mitra-mitra kita, misalnya para petani garam dan para stakeholder PT Garam,” imbuhnya.

Baca Juga:  Pertama di Indonesia, Polresta Kota Malang Luncurkan Dispenser Masker

Reporter : Sudarsono – Sheno

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *