Pembangunan LPJU Watu Kosek Layak Dikaji Ulang

PASURUAN, mediabrantas.id – Pengadaan dan pembangunan Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU) yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Pasuruan secara kontraktual dibiayai oleh APBD tahun 2022 layak dipertanyakan. Baik dari sisi pengerjaannya maupun progres di lapangan.

Sebab, hasil temuan di lapangan oleh mediabrantas.id pekerjaan yang dilakukan oleh rekanan tersebut disinyalir tidak sesuai spesifikasi teknis. Seperti pemasangan LPJU yang ada di Dusun Sumberejo, Desa Watukosek, Kecamatan Gempol. Sesuai papan informasi kegiatan di lokasi, terpampang CV. Kirana Muda Sentosa sebagai pelaksana kegiatan dengan No. Kontrak 027/4010/PPK/424.2022 18 Nopember tersebut senilai Rp.91,6 Juta Rupiah.

Dedi selaku pelaksana proyek menyebut, sedikitnya ada sebelas titik LPJU yang akan dipasang di Dusun Sumberejo itu nantinya. Saat disinggung perihal kedalaman galian untuk pondasi yang sangat dangkal, dirinya mengakui hal tersebut karena para pekerja kesulitan menggali lebih dalam.

Baca Juga:  Pj Bupati Jombang Kukuhkan & Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades dan BPD

“Kedalaman pondasi satu meter Mas, Tapi kontur tanahnya disini sangat keras dan berbatu, jadi ya sedapatnya saja. Nanti ketinggian cor-coran Kita naikkan, toh juga tetap sesuai kedalaman,” jelasnya.

Hasil pengecoran Pondasi

Ternyata benar, pemasangan pondasi LPJU di Dusun Sumberejo tersebut tak ubahnya sebuah tugu. Bagaimana tidak, tampak beberapa titik pondasi LPJU menjulang ke atas, bukan layaknya sebuah galian pondasi yang masuk sesuai kedalaman.

Saat itu Dedi juga menjelaskan, kalau titik pemasangan mengalami perubahan atau bergeser dari titik awal yang semula berada di tepi jalan berpaving, sekarang berada di pekarangan atau depan teras warga. “Warga meminta mundur di halaman rumahnya dan bersedia asal jangan di jalan paving, biar tidak mengurangi lebar jalan dan tidak mengganggu pengguna jalan. Warga setuju dan sepakat kok,” tandas Dedi.

Baca Juga:  Team Dispenad Tinjau Sasaran TMMD 112 Kodim 0809/Kediri

Ditempat terpisah, MD warga setempat menyebut kalau kedalaman pondasinya setengah meter. “Kedalaman pondasi sekitar setengah meter (50 cm). Karena banyak batu yang besar dan lebar, jadi gak bisa lagi digali,” ungkapnya. Rabu, (7-11-2022).

Bahkan, cara teknis pegecoran pondasi, MD menyebut dilakukan secara manual, tidak menggunakan alat pengaduk campuran atau mollen.

Sementara itu, hingga berita ini dinaikan, Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Dinas Perhubungan, Yasin, belum berhasil dikonfirmasi. (Fikri/Andik)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *