KOTA KEDIRI | optimistv.co.id – Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan, memiliki peran penting dalam memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensis mencakup pelayanan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia pada pelayanan program Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Kesehatan Jiwa (Keswa) di Kota Kediri, Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Kesehatan menyelenggarakan Bimtek Aplikasi Sistem Informasi Kesehatan Jiwa.
Bimtek yang dilakukan di Ruang Rapat Dinas Kesehatan, Selasa (5/4) ini dihadiri oleh Petugas Kesehatan jiwa Puskesmas se-Kota Kediri dan Dinas Kesehatan. Kegiatan tersebut juga menghadirkan narasumber dari Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur. Dalam pertemuan tersebut, peserta dilatih untuk pengisian Simkeswa mulai dari studi kasus, pelaksanaan, pencatatan, pelaporan dan tindak lanjut.
Kepala Dinas Kesehatan Fauzan Adima mengatakan sistem aplikasi Simkeswa sudah diperkenalkan sejak awal tahun 2018, namun penerapannya masih bertahap karena masih terus disempurnakan sehingga belum dilakukan di semua daerah. “Karena nantinya semua akan mengarah ke IT, maka di Kota Kediri petugas kesehatan jiwa sudah mulai kita arahkan ke sana. Kita juga secara tertib melakukan penginputan laporan dalam aplikasi tersebut,” ujarnya.
Fauzan melanjutkan, secara kumulatif capaian keswa tahun 2021 sudah melebihi target. Hal itu menunjukkan kasus jiwa yang ditemukan langsung ditindaklanjuti dan berjalan dengan baik. Ditambah pula adanya pelaporan yang masive dari masyarakat.
Sementara itu, Dedi Supriadi pengelola program kesehatan jiwa dari Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur menjelaskan, sebelum beralih ke aplikasi simkeswa, pelaporan dilakukan secara manual melalui kohort pelayanan kesehatan jiwa yang merupakan inovasi dari Jawa Timur . Selanjutnya, inovasi tersebut diadopsi oleh Kemenkes dan berubah nama menjadi Simkeswa. Dilanjutkannya, aplikasi ini berskala nasional dan akan diterapkan di seluruh puskesmas di Indonesia.
“Simkeswa mencatat kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas terkait kesehatan jiwa mulai sumber daya manusia, penangananan pasien, kunjungan pasien ke rumah sakit dan kinerja dari petugas puskesmas serta memonitoring kader,” jelasnya.
Dedi berharap, dari Bimtek ini petugas kesehatan jiwa selalu aktif menginput data. Selain itu, dengan adanya sistem aplikasi tersebut pengelolaan data menjadi lebih efektif dan efisien, serta memudahkan diagnosa gejala gangguan.(Diskominfo Kota Kediri)
Reporter : Edy Siswanto